Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti dan real estat, PT Jababeka Tbk. (KIJA) berbalik membukukan laba bersih pada kuartal I/2025 terdorong oleh lonjakan pendapatan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, KIJA membukukan penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp1,29 triliun pada kuartal I/2025 atau melonjak 87,22% year-on-year (YoY) dari Rp690 miliar pada 3 bulan pertama 2024.
Capaian itu berasal dari penjualan tanah matang Rp638,49 miliar, tanah dan rumah Rp13,91 miliar, ruang perkantoran dan rumah toko (ruko) Rp9,25 miliar, tanah dan bangunan pabrik Rp9,25 miliar, dan apartemen Rp5,75 miliar.
Selain itu, Jababeka juga mencatat pendapatan jasa tenaga listrik Rp384,17 miliar, jasa dan pemeliharaan Rp121,51 miliar, dry port Rp62,58 miliar, dan golf Rp19,78 miliar.
Corporate Secretary Jababeka Muljadi Suganda menjabarkan pendapatan dari Pilar Land Development & Property melonjak 230% menjadi Rp690,1 miliar dari Rp208,9 miliar pada kuartal I/2024. Pertumbuhan signifikan itu ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp638,5 miliar, meningkat hampir enam kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kawasan Kendal menjadi kontributor utama, mencerminkan daya tariknya sebagai kawasan investasi baru yang menjanjikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (3/5/2025).
Selain itu, pendapatan dari Pilar Infrastruktur KIJA meningkat 26% YoY menjadi Rp568,3 miliar didorong oleh pendapatan segmen ketenagalistrikan sebesar Rp 384,2 miliar sejalan dengan peningkatan konsumsi listrik dari pelanggan (tenant) di Kendal dan Cikarang.
Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan tumbuh 18% YoY menjadi Rp 121,5 miliar dan pendapatan pilar Leisure & Hospitality naik 3% YoY menjadi Rp32,5 miliar pada kuartal I/2025.
“Walaupun kontribusi pilar leisure & hospitality relatif kecil, keberlanjutan pendapatan leisure menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan yang tetap terjaga,” jelasnya.
Di sisi profitablitas, Jababeka mencatat EBITDA pada kuartal I/2025 naik 166% YoY menjadi Rp481,5 miliar dari Rp181,0 miliar. Kenaikan Menurut Muljadi, kenaikan EBITDA yang signifikan mencerminkan pertumbuhan operasional yang kuat dengan kontrol biaya yang efisien.
Pada saat yang sama, laba neto periode berjalan KIJA tercatat sebesar Rp200,5 miliar pada kuartal I/2025. Capaian itu berbalik dari rugi bersih Rp107,7 miliar per 31 Maret 2024.
Adapun, laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih KIJA pada kuartal I/2025 sebesar Rp43,24 miliar. Capaian itu berbalik positif dari rugi bersih Rp125,44 miliar pada kuartal I/2024.