Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Nikel Naik, PAM Mineral (NICL) Raih Omzet Rp543,9 Miliar

PT PAM Mineral Tbk. (NICL) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal I/2025 seiring dengan peningkatan volume penjualan nikel.
Operasional tambang PT PAM Mineral Tbk. (NICL). Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal I/2025 seiring dengan peningkatan volume penjualan nikel.
Operasional tambang PT PAM Mineral Tbk. (NICL). Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal I/2025 seiring dengan peningkatan volume penjualan nikel.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal I/2025 seiring dengan peningkatan volume penjualan.

Per Maret 2025, NICL mencatatkan penjualan Rp543,91 miliar, naik 365,68% secara tahunan (year-on-year/ YoY) dari sebelumnya Rp116,79 miliar. Peningkatan penjualan didorong oleh pertumbuhan volume penjualan nikelsebesar 995.834 wet metrik ton (WMT) dibandingkan 222.791 WMT per kuartal I/2024.

“Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan sebesar 346,98% YoY,” papar Ruddy Tjanaka, Direktur Utama NICL, dalam siaran pers, Rabu (30/5/2025).

Laba kotor juga meningkat menjadi menjadi Rp291,81 miliar per Maret 2025 dari sebelumnya Rp43,29 miliar. Marjin laba kotor pun naik menjadi 53,65%, dari sebelumnya sebesar 37,07%. Peningkatan marjin ini selain ditopang oleh kenaikan penjualan juga efisiensi yang dilakukan oleh NICL.

“Kendati kondisi industri nasional yang kurang menguntungkan dimana harga acuan nikel domestik sejak awal semester II/2024 mengalami penurunan 10,85% hingga Maret 2025. Perseroan mampu mengatasi tantangan tersebut, dan melakukan efisiensi produksi secara konsisten,” ujar Ruddy Tjanaka.

Laba usaha NICL juga naik menjadi Rp251,9 miliar per Maret 2025 dari sebelumnya Rp19,56 miliar. Kombinasi efisiensi biaya produksi dan peningkatan volume penjualan menyebabkan laba tahun berjalan melonjak 1.473,69% YoY menjadi Rp193,13 miliar.

Dari sisi neraca, NICL mencatatkan aset pada periode Maret 2025 sebesar Rp1,26 triliun atau tumbuh sekitar 20,77% YoY. Ekuitas perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp1,07 triliun dari sebelumnya Rp878,18 miliar, karena peningkatan saldo laba tahun yang signifikan.

Harga Nikel 2025

Ruddy Tjanaka menyebutkan pada 2025, harga nikel diperkirakan masih bergerak fluktuatif imbas dari perang dagang antara AS-China yang masih membayangi stimulus ekonomi global ditambah dengan adanya kelebihan pasokan yang dapat menambah tekanan pada harga nikel.

Namun, terdapat katalis positif untuk industri nikel dalam negeri dimana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk tidak melakukan pemotongan kuota bijih nikel, dimana sebelumnya direncanakan akan ada pemotongan sebesar 50%, hal ini dapat memberikan angin segar bagi pasar nikel domestik.

Pemberlakuan PP No 19/2025 tentang Tarif Royalti Minerba secara tidak langsung akan berpengaruh tidak hanya terhadap kinerja perseroan, tetapi memiliki dampak ke seluruh penambang nikel. Ruddy menyampaikan strategi NICL menghadapi kondisi ini dengan melakukan beberapa efisiensi dalam kegiatan produksi sehingga tetap dapat memberikan margin yang optimal.

Selain itu, dalam rangka mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan optimalisasi nilai tambah perusahaan, NICL berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan pengeboran sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya dan penambahan cadangan tambang, peningkatan produksi, penerapan prinsip (ESG) serta (GCG).

Di sisi lain, NICL berkomitmen melakukan pembaharuan FS dan addendum AMDAL, peningkatan mutu (QA/QC), pengembangan sistem digitalisasi, dan penyelesaian proses akuisisi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper