Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Kosambi (CBDK) Cetak Marketing Sales Rp239 Miliar per Kuartal I/2025

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales Rp239 mliar par kuartal I/2025.
Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) Steven Kusumo memberikan sambutan saat acara pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) Steven Kusumo memberikan sambutan saat acara pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales Rp239 mliar par kuartal I/2025.

Realisasi itu mencerminkan 12% dari total target marketing sales yang ditetapkan tahun ini senilai Rp2 triliun. Adapun, target prapenjualan tahun ini lebih rendah dari 2024 yang senilai Rp2,1 triliun. 

Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo mengatakan penurunan prapenjualan pada kuartal I/2025 disebabkan oleh penundaan peluncuran produk baru.

Selain itu, perseroan mengalokasikan lahan CBD PIK2 untuk pengembangan jangka panjang. Perseroan berencana menggenjot pendapatan berulang (recurring income) di tengah-tengah tantangan tahun ini.

"Kami percaya bahwa langkah ini akan memperkuat ketahanan bisnis CBDK dalam jangka panjang, sekaligus menjawab tantangan makroekonomi dengan solusi berkelanjutan," kata Steven dalam keterangan resmi, dikutip Senin (28/4/2025).

Steven menyebut tantangan tahun ini salah satunya berasal dari ekosistem global. Indonesia yang turut merasakan dampak perkembangan global terlihat dari suku bunga acuan yang tertahan di 5,75% dan pelemahan rupiah. Hal itu pun menekan daya beli masyarakat di sektor properti.

"Pelaku usaha dan konsumen kini cenderung lebih konservatif dalam pengambilan keputusan investasi maupun konsumsi jangka panjang. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penurunan angka pre-sales bukanlah indikator lemahnya permintaan, melainkan bagian dari reposisi strategis Perusahaan," kata Steven.

Saat ini, perseroan memiliki bank tanah seluas total 698 hektare dengan fokus memenuhi permintaan properti di kawasan terintegrasi.

Sementara itu, CBDK juga menggeser fokusnya dari penjualan properti ke pengembangan portofolio pendapatan berulang pada tahun ini. Salah satunya lewat pembangunan Nusantara International Convention Exhibitions (NICE) dan hotel bintang lima berkapasitas 250 kamar di CBD PIK2.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper