Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDX Energi Melaju Paling Kencang Hari Ini, Terdorong Saham BUMI, AADI & ADRO

IDXEnergy terpantau melaju paling kencang pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2025), ditopang oleh lonjakan saham BUMI, AADI hingga ADRO.
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (21/10/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (21/10/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks yang mencerminkan gerak saham sekotor energi (IDXEnergy) terpantau melaju paling kencang pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2025), ditopang oleh lonjakan saham BUMI, AADI hingga ADRO.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham IDXEnergy tercatat menguat 3,37% ke level 2.477.314 pada penutupan hari ini (22/4). Kendati begitu, sepanjang tahun berjalan 2025, IDXEnergy terpantau masih melemah -7,88%.

Saham Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi saham yang mendorong indeks energi terbesar dengan kontribusi 17,40% pada hari ini. Selaras dengan itu, harga saham BUMI naik sebesar 11% ke level Rp111 per saham.

Sementara itu, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) mengekor di belakangnya dengan kontribusi terhadap indeks energi sebesar 14,73%. Harga saham AADI juga menghijau dengan kenaikan 7,41% ke posisi Rp7.250 per lembar.

Di urutan ketiga, ada saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) dengan kenaikan 3,88% menuju harga Rp1.875 per lembar. ADRO berhasil mendorong indeks sebesar 10,41% pada penutupan perdagangan hari ini.

Terkecil, saham PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) menjadi saham terakhir yang turut berkontribusi 0,21% terhadap indeks energi, dengan peningkatan 2,22% pada perdagangan hari ini ke posisi Rp46 per saham.

Sebagai infromasi, Indeks energi menjadi indeks yang menyumbang penguatan IHSG terbesar dengan kontribusi 17,43% atau menguat 3,37% pada penutupan perdagangan hari ini. Mengekor di belakangnya, indeks basic materials dan keuangan masing-masing berkontribusi 16,43% dan 10,19% terhadap IHSG.

Sementara itu, sektor teknologi menjadi indeks yang membebani IHSG dengan kontribusi 2,77%, indeks teknologi tercatat melemah 0,84% ke posisi 7.333.785. Sektor saham non-cyclical juga membebani IHSG sebesar 1,97% dengan pelemhan 0,46% ke posisi 636.902.

IHSG Melonjak 1,43% Hari Ini

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan kenaikan sebesar 1,43% atau 92,29 poin menuju posisi 6.538,26. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 6.455,07 dan sempat menyentuh level tertingginya di 6.538,32.

Tercatat, sebanyak 371 saham meningkat, 220 saham turun, dan 210 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.382 triliun.

Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat dipimpin oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang melonjak 10,05% menuju level Rp10.400, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) tumbuh 7,14% menjadi Rp6.000, serta saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) meningkat sebesar 6,77%.

Selain itu, ada saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang menguat 2,97% menjadi Rp1.385 per saham dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatat penguatan sebesar 2,41% menuju level Rp8.500 per saham.

Adapun saham market cap besar yang turun di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) melemah 1,04% menuju level Rp4.740, dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terkoreksi 0,78% menjadi Rp2.550 per saham.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG ditutup menguat ke level 6.503,491 atau naik 0,892% pada perdagangan sesi pertama. 

Secara teknikal, Valdy menyampaikan indikator MACD menunjukkan pelebaran positive slope, sementara Stochastic RSI berada di area overbought. 

“Dengan kondisi ini, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 6.475 sampai dengan 6.525 pada perdagangan sesi kedua hari ini,” ujarnya dalam riset harian. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper