Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke posisi Rp16.837 pada Kamis (17/4/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah posisi greenback yang menguat.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka melemah 10,50 poin atau 0,06% ke level Rp16.837 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat sebesar 0,20% menuju posisi 99,57.
Sementara itu, mata uang lain di Asia dibuka bervariasi. Won Korea melemah sebesar 0,42% bersama yen Jepang sebesar 0,55%. Sementara itu, peso Filipina dan rupee India menguat dengan persentase masing-masing 0,22% dan 0,10%.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa dari sisi global, investor masih kesulitan menemukan katalis positif untuk mendorong pemulihan ekonomi yang lebih solid.
Hal tersebut seiring dengan proyeksi perlambatan pertumbuhan global akibat kebijakan tarif Amerika Serikat yang berisiko mengganggu stabilitas ekonomi dunia.
"Trump telah menaikkan tarif terhadap barang-barang asal China ke tingkat yang sangat tinggi. Sebagai respons, Beijing mengenakan bea balasan atas impor dari AS. Perang dagang yang makin intens antara dua ekonomi terbesar dunia ini dikhawatirkan pasar dapat memicu resesi global," kata Ibrahim, Rabu (16/4/2025).
Sebagai sinyal tambahan dari meningkatnya ketegangan, China dilaporkan telah memerintahkan maskapai penerbangannya untuk menghentikan penerimaan pengiriman jet Boeing. Kebijakan ini sebagai tanggapan atas keputusan AS yang mengenakan tarif sebesar 145% terhadap produk China.
Di tengah tensi geopolitik, data terbaru menunjukkan ekonomi China tumbuh 5,4% YoY pada kuartal I/2025, melampaui ekspektasi pasar sebesar 5,2%. Namun secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi China tercatat 1,2%, di bawah ekspektasi 1,4%.
Pertumbuhan itu mencerminkan dampak dari langkah-langkah agresif yang dilakukan Beijing menjelang akhir 2024 untuk menopang aktivitas ekonomi domestik.
Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025 diperkirakan melambat ke kisaran 4,9%–5%, menurun dibandingkan kuartal IV/2024 yang tercatat sebesar 5,02%. Sepanjang tahun ini, ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh di kisaran 4,8%–5%, lebih rendah dari target asumsi makro 2025 sebesar 5,2% dan proyeksi RPJMN 2025–2029 yang mematok target 5,3%.
Untuk perdagangan Senin mendatang, Ibrahim memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah dan bergerak dalam rentang Rp16.830–Rp16.890 per dolar AS.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.