Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Reli 4 Hari Beruntun Usai Penundaan Tarif Trump, Investor Perlu Waspada?

Panin Sekuritas menyarankan investor untuk tidak meletakkan seluruh dana yang dimilikinya ke saham-saham yang terlalu spekulatif saat tarif Trump ditunda.
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan selama empat hari berturut-turut atau reli usai Donald Trump mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari. Lalu, perlukah investor mewaspadai kembali tarif Trump tersebut?

Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan pasar sangat menyukai kabar penundaan tarif yang diterapkan oleh Trump. Penundaan tarif ini menurut Felix meredakan ketegangan global.

"Tetapi karena penundaan ini sifatnya sementara, ya kita tetap harus realistis," kata Felix, Selasa (15/4/2025).

Felix menuturkan reli penguatan IHSG bisa lanjut dalam jangka pendek, apalagi jika didukung dengan aliran dana asing dan sentimen global yang kondusif. Akan tetapi, lanjutnya, pasar juga akan cepat kembali waspada apabila tensi global kembali meningkat.

Felix juga menuturkan investor perlu mencermati masa penundaan tarif 90 hari ini. Menurut Felix, periode 90 hari ini tak ubahnya seperti masa tenggang.

"Kalau negosiasi gagal atau muncul kabar buruk dari geopolitik atau ekonomi global, pasar bisa cepat berubah arah. Jadi, jangan sampai terlalu euforia," tutur Felix.

Adapun Felix menuturkan investor dapat melakukan langkah antisipasi terlebih dahulu. Felix menuturkan investor sebaiknya tidak meletakkan seluruh dana yang dimilikinya ke saham-saham yang terlalu spekulatif.

Menurutnya, saat ini investor bisa mulai berinvestasi pada saham-saham yang defensif atau sektor yang tahan guncangan, seperti sektor telekomunikasi, atau perbankan besar.

"Intinya tetap pegang prinsip diversifikasi, pantau berita, dan siap-siap switching kalau sentimen berubah lagi ya," ujar Felix.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper