Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari, Bursa Asia Dapat Angin Segar

Bursa saham Asia menggeliat setelah Presiden AS Donald Trump memberikan jeda atas kebijakan tarif impor. Indeks Nikkei 225, Kospi, hingga IHSG kompak melejit.
Papan saham elektronik perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, menampilkan indeks Nikkei 225 Stock Average  pada Selasa, 28 Januari 2025./Bloomberg-Toru Hanai
Papan saham elektronik perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, menampilkan indeks Nikkei 225 Stock Average pada Selasa, 28 Januari 2025./Bloomberg-Toru Hanai

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Indonesia menghijau setelah mendapat angin segar dari langkah Presiden AS Donald Trump memberikan jeda atas kebijakan tarif impornya selama 90 hari.

Dilansir dari Bloomberg, indeks saham di Jepang, Topix misalnya naik sebanyak 8,3% dan Nikkei 225 Stock Average naik 9%. Namun, obligasi pemerintah berjangka 10 tahun di Jepang jatuh karena geliat investor menghindari risiko telah mereda. 

Di Jepang, 33 subsektor pengukur indeks Topix menguat, dengan eksportir seperti peralatan listrik dan pembuat mobil sebagai kontributor terbesar terhadap kenaikan indeks.

Indeks Kospi di Korea Selatan juga melonjak sebanyak 5,5%. Reli saham di Korea Selatan dipimpin oleh eksportir cip dan mobil berkapitalisasi besar, SK Hynix Inc. yang melonjak hingga rekor 15% saat pembukaan pasar. Sementara itu, Samsung Electronics Co. melonjak hampir 7%.

Di Indonesia, berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada posisi 6.270,61. Sebanyak 1,35 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp1,2 triliun. Adapun sesaat setelah pembukaan, IHSG dibuka melesat 5,24% ke level 6.280.

Di seluruh Asia, pasar ekuitas bangkit kembali secara tajam seiring dengan kebijakan Trump yang menunda pemberlakukan skema tarif impor timbal balik (reciprocal tariffs) selama 90 hari sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara. Trump juga menaikkan pungutan impor China menjadi 125%.

Namun, tingkat kehati-hatian tetap ada karena para investor tetap tidak yakin tentang prospek resolusi jangka panjang terhadap perang dagang.

"Investor di seluruh Asia dan sekitarnya bernapas lega. Penundaan tarif timbal balik oleh AS memberi lebih banyak waktu untuk negosiasi. Bagi ekonomi Asia yang berpusat pada ekspor, hal ini sangat penting, mengingat dampak pertumbuhan yang akan ditimbulkan oleh tarif AS yang tinggi," kata kepala ekonom Asia di HSBC Holdings Plc. Frederic Neumann dilansir Bloomberg pada Kamis (10/4/2025).

Sebelumnya, kekhawatiran atas perang dagang meningkat dan dampaknya terhadap ekonomi global telah menjatuhkan pasar saham. Indeks Nikkei Jepang misalnya telah menjadi pasar yang bearish. Indeks Topix sempat terjun lebih dari 10% sejak kebijakan tarif Trump diumumkan.

“Penghentian sementara selama 90 hari pada tarif timbal balik merupakan kelegaan besar bagi investor yang mulai memperhitungkan resesi,” kata manajer portofolio makro global di Gama Asset Management Rajeev De Mello.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper