Bisnis.com, JAKARTA — Sederet lembaga keuangan pengelola dana jangka panjang berpotensi menambah muatan portofolio saham kala kinerja Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok.
Berita tersebut menjadi salah satu artikel pilihan Bisnis Indonesia Premium. Berikut adalah rangkumannya untuk edisi Rabu (9/4/2025).
- Intip Portofolio Saham BPJS dan Taspen di BBRI, BMRI, BBNI dan BBTN, Siap Tambah Muatan?
BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen dikabarkan berencana menambah muatan portofolio saham dengan memanfaatkan IHSG yang terkoreksi.
Pasalnya, pada penutupan pasar, Selasa (8/4/2025) IHSG anjlok 7,9%. Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat melakukan trading halt lantaran IHSG turun lebih dari 8%.
- Prospek Gelap Rupiah Setelah Terpukul Tarif Impor Trump
Rupiah ditutup melemah 69,5 poin atau 0,41% ke Rp16.891 per dolar AS pada Selasa (8/4/2025). Artinya, rupiah sudah melemah 4,49% sepanjang tahun berjalan 2025 (year-to-date/YtD).
Rupiah menjadi mata uang Asia yang merosot paling dalam di hadapan dolar AS.
- Deretan Emiten yang Dihantui Efek Pelemahan Rupiah
Sejumlah emiten menghadapi tantangan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Sentimen negatif itu berpotensi mengganggu rencana para emiten baik dalam merealisasikan ekspansi bisnis, memacu pemasaran produk, maupun meningkatkan margin keuntungan.
- Menanti Gebrakan Makro Pemerintah untuk Dinginkan Lantai Bursa
IHSG langsung anjlok hingga perdagangan saham dibekukan atau trading halt pada hari ini, Selasa (8/4/2025), imbas dari kekhawatiran perang dagang.
Pasar saham pun menanti geliat pemerintah dalam menyikapi gejolak global itu.
- Para Investor Kakap yang Memanfaatkan Momen saat Saham Gojek (GOTO) ARB
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) jatuh mentok ke auto rejection bawah (ARB) pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (8/4/2025). Investor kakap memanfaatkan peluang tersebut dengan menyeroknya.