Bisnis.com, JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menyiapkan dana sebesar Rp1,89 triliun untuk melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2022 Seri A yang akan jatuh tempo pada 26 Juli 2025.
Direktur Keuangan Medco Energi Internasional Anthony R. Mathias mengatakan bahwa dana untuk pembayaran obligasi tersebut sudah ditempatkan di rekening escrow, sedangkan dana pembayaran kupon ditaruh di rekening giro perusahaan.
“Dana untuk pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2022 Seri A berasal dari hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2025 pada bulan Januari 2025 lalu,” ujarnya, Senin (7/4/2025).
Emiten migas milik Keluarga Panigoro ini diketahui telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2025 senilai Rp2,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 2025.
“Perusahaan berkomitmen penuh untuk melaksanakan pelunasan Obligasi Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2022 Seri A pada 26 Juli 2025,” ujar Mathias.
Terkait kinerja, Medco tercatat menorehkan laba bersih sebesar US$367 juta sepanjang 2024 atau naik 10,99% dari capaian laba bersih 2023 yang mencapai US$330,67 juta.
Baca Juga
CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato menyampaikan bahwa kinerja itu didorong oleh upaya perseroan yang mampu melampaui target produksi migas, penjualan listrik, dan melakukan efisiensi biaya sepanjang tahun lalu.
“Perseroan juga mempercepat pelunasan utang dan meningkatkan dividen sebesar 16% kepada pemegang saham,” kata Roberto melalui siaran pers.
Sepanjang tahun lalu, produksi migas MEDC mencapai 152 mboepd. Capaian tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran gas dari aset di Sumatera Selatan dan wilayah Corridor. Biaya produksi juga tercatat stabil pada level US$8,2 per boe.
Dari sisi bisnis ketenagalistrikan, MEDC mencatat penjualan listrik sebesar 4.108 GWh sepanjang 2024, dengan porsi energi terbarukan mencapai 20%.
Sementara itu, total belanja modal pada 2024 mencapai US$438 juta. Sebagian besar dana atau sekitar US$369 juta digunakan untuk kegiatan pengeboran di Oman, pembangunan fasilitas baru di West Belut-Natuna, kegiatan pengeboran dan optimasi fasilitas di wilayah kerja Corridor, serta pengembangan Meliwis-3 di Jawa Timur.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.