Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Patok Rasio hingga 55%, Intip Estimasi Dividen Kalbe Farma (KLBF)

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melanjutkan kebijakan dividen dengan rasio 45%—55% dari laba bersih 2024.
Jajaran Direksi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dalam paparan publik, Kamis (16/5/2024). RUPST Kalbe Farma memutuskan membagikan dividen final sebesar Rp1,4 triliun atau setara 52% dari laba bersih tahun 2023. /Bisnis-Artha Adventy.
Jajaran Direksi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dalam paparan publik, Kamis (16/5/2024). RUPST Kalbe Farma memutuskan membagikan dividen final sebesar Rp1,4 triliun atau setara 52% dari laba bersih tahun 2023. /Bisnis-Artha Adventy.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melanjutkan kebijakan dividen dengan rasio 45%—55% dari laba bersih 2024. 

Sepanjang 2024, Kalbe Farma meraih laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,24 triliun dari laba bersih 2023 senilai Rp2,76 triliun. Artinya, laba bersih KLBF naik 17,13% year-on-year (YoY).

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Irawati Setiady menilai menjabarkan bahwa kenaikan laba bersih didorong oleh pertumbuhan positif di segmen bisnis Obat Resep, Produk Kesehatan, serta Distribusi dan Logistik, didukung pengelolaan biaya operasional yang baik, dan dampak positif dari biaya non-operasional. 

Pada saat yang sama, margin laba kotor relatif meningkat menjadi sebesar 39,7% dibanding pada 2023 karena penurunan harga bahan baku.

“Di tengah gejolak eksternal dari kondisi finansial dan geopolitik global, kami percaya bahwa perseroan mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia,” kata Irawati dalam keterangan resmi dikutip Selasa (1/4/2025). 

Ke depan, KLBF akan terus mengelola rantai pasokan dan mengelola persediaan dengan tetap mengutamakan ketersediaan produk. 

Untuk mempertahankan margin, perseroan akan terus menjaga efisiensi bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta mengelola efektivitas pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan. 

“Strategi kenaikan harga akan diterapkan secara selektif dengan memperhatikan kondisi daya beli masyarakat. Perseroan juga mengelola penggunaan mata uang dolar AS untuk keperluan impor bahan baku.”

Pada 2025, KLBF membidik pertumbuhan penjualan pada kisaran 8%–10% dan  pertumbuhan laba bersih per saham pada kisaran 8%—10%.

“Kebijakan dividen dengan rasio 45%–55% terhadap laba bersih 2024.”

Dengan demikian, dividen KLBF untuk tahun buku 2024 berpotensi mencapai Rp1,45 triliun hingga Rp1,78 triliun dari laba bersih Rp3,24 triliun pada 2024. Adapun, dividen per saham KLBF diproyeksi sekitar Rp31,57 hingga Rp38,58 dari laba per saham Rp70,16. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper