Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus MR DIY (MDIY) Hadapi Daya Beli Masyarakat Lesu

PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) atau MR DIY mempunyai strategi untuk menghadapi lesunya daya beli masyarakat saat ini.
Toko ritel MR DIY/mrdiy
Toko ritel MR DIY/mrdiy

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel perlengkapan rumah tangga, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) atau MR DIY mengungkap strategi untuk menghadapi lesunya daya beli masyarakat saat ini.

Direktur Keuangan MR DIY Rika Juniaty Tanzil mengatakan bahwa perseroan mempunyai strategi penawaran produk dengan harga yang terjangkau dan kompetitif.

"Untuk menghadapi kondisi [lesunya daya beli] saat ini, kami terus mengedepankan strategi dengan menawarkan harga yang kompetitif," katanya di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Dia mengklaim bahwa model bisnis dari MR DIY sudah efisien dan berbasis kebutuhan esensial, sehingga tetap relevan di tengah tekanan daya beli masyarakat saat ini.

Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa MR DIY sudah memiliki lebih dari 18.000 produk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Adapun dia mengatakan meski daya beli sedang lesu, namun produk yang ditawarkan MR DIY adalah produk esensial, produk yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Hal itu justru akan memberikan peluang bagi kami untuk tetap ekspansi toko, karena produk yang ditawarkan produk yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, laju konsumsi rumah tangga tercatat lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada 2024. Hal ini mencerminkan lesunya kondisi daya beli masyarakat saat ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan bahwa realisasi konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal IV/2024.

Meski begitu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak lebih besar dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 yang sebesar 5,02% yoy maupun pertumbuhan ekonomi pada 2024 dibandingkan dengan 2023 atau secara kumulatif sebesar 5,03%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper