Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno angkat bicara soal permohonan fleksibilitas ekspor konsentrat tembaga dari PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN).
Tri mengatakan kementeriannya akan tegas terhadap kebijakan moratorium ekspor konsentrat tembaga setelah smelter domestik rampung. Menurut Tri, tidak ada ruang fleksibilitas ekspor konsentrat yang akan diberikan ke AMMN.
“Tidak ada relaksasi ekspor, yang ada adalah keadaan kahar yang memungkinkan ekspor,” kata Tri saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/3/2025).
Menurut Tri, permintaan fleksibilitas ekspor yang diajukan AMMN tidak dapat diterima saat ini. Dia menerangkan relaksasi ekspor hanya bisa dilakukan saat smelter mengalami kondisi kahar.
Dia menggarisbawahi belum maksimalnya kapasitas smelter AMMN tidak dapat menjadi alasan permohonan relaksasi ekspor konsentrat.
“Kan itu bukan kahar, memang ramp up itu biasa lah,” kata Tri.
Baca Juga
Seperti diketahui, AMMN telah menyusun surat kepada otoritas mineral dan batu bara untuk meminta fleksibilitas ekspor konsentrat tembaga tahun ini. Kabarnya, surat itu telah dikirim ke Ditjen Minerba beberapa waktu lalu.
AMMN beralasan kapasitas smelter mereka saat ini baru beroperasi sekitar 48%. Padahal, smelter yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat itu memiliki kapasitas pengolahan 900.000 ton konsentrat per tauhn, dengan target produksi 220.000 ton katoda tembaga.
“Itu yang sedang kita suarakan, sudah kita komunikasikan ke pemerintah juga,” kata VP Corporate Communication Amman Mineral Kartika Octaviana saat temu media di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Kartika berharap fleksibilitas ekspor konsentrat itu dapat menjaga arus kas perusahaan untuk tetap melanjutkan proyek ekspansi dan setoran ke negara, dalam bentuk royalti dan PNBP.
“Supaya ada keberlanjutan arus kas,” kata dia.
Sebelumnya, AMMN mencatatkan laba bersih sebesar US$636,89 juta pada 2024, melonjak 152,59% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba US$252,14 juta pada 2023.
AMMN mencatatkan peningkatan signifikan dalam produktivitas tambang dan produksi tembaga, emas, serta konsentrat, masing-masing melampaui panduan kinerja sebesar 6%, 7%, dan 6%.
Emiten kongsi keluarga Panigoro & Grup Salim ini pun mencatatkan penjualan bersih naik 30,99% yoy menjadi US$2,66 miliar pada 2024.
Raupan penjualan bersih ditopang oleh penjualan tembaga bersih sebesar US$1,19 miliar, naik 4,39% yoy. Kemudian, penjualan emas bersih naik 65,47% yoy menjadi US$1,46 miliar.