Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Disebut Bakal Temui Investor Saham, IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat

IHSG diperkirakan dapat melanjutkan rebound hari ini, Kamis (20/3/2025), di tengah kabar bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal menemui investor saham.
Karyawati melintas di dekat layar pergerakan saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/2/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,40% atau 94,43 poin ke level 6.648,14 pada perdagangan Senin (10/2/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melintas di dekat layar pergerakan saham di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/2/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,40% atau 94,43 poin ke level 6.648,14 pada perdagangan Senin (10/2/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA —Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan dapat melanjutkan rebound hari ini, Kamis (20/3/2025). Salah satu sentimen yang akan mempengaruhi IHSG hari ini datang dari Presiden Prabowo Subianto yang disebut akan menemui investor saham. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan resistance IHSG ada pada level 6.370, dengan support pada level 6.100.

"IHSG berpeluang lanjutkan rebound dengan menguji level 6.330-6.370 di perdagangan hari ini," kata Valdy, Kamis (20/3/2025). 

IHSG ditutup menguat 1,42% atau naik 88,27 poin ke level 6.311,66 pada perdagangan Selasa (19/3/2025). Di level itu, IHSG anjlok 10,85% year-to-date.

Dia melanjutkan IHSG masih ditopang oleh stimulus moneter berupa peningkatan kebijakan likuiditas makroprudensial oleh Bank Indonesia menjadi Rp375 miliar, dari realisasi hingga pekan kedua Maret 2024 di Rp291,8 triliun. 

Kondisi ini akan sangat membantu likuiditas perbankan yang cenderung lebih ketat sejak kuartal IV/2024.

Kebijakan tersebut memicu pelemahan nilai tukar rupiah ke kisaran Rp16.520 per dolar AS pada Rabu sore (19/3/2025). Akan tetapi, kebijakan ini merupakan bagian dari dukungan untuk stimulus fiskal, salah satunya program 3 juta rumah. 

Pasar berharap kebijakan tersebut dapat berdampak positif untuk outlook ekonomi Indonesia, setidaknya dalam jangka menengah.

Pasar juga cenderung mengalami normalisasi dari kondisi heuristic bias yang terjadi pada Selasa (18/3/2025) akibat serangkaian isu yang beredar yang mempengaruhi psikologis pasar pada hari tersebut. 

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Presiden Indonesia Prabowo Subianto berencana menemui investor saham.

Sementara itu, sentimen global datang dari The Fed yang  kembali menahan suku bunga acuan di 4,25%-4,5%, tetapi tidak menutup kemungkinan memangkas suku bunga acuan sebanyak 2 kali pada 2025. 

Pernyataan ini relatif lebih dovish dibanding ekspektasi sebagian pelaku pasar yang mulai mengkhawatirkan peluang pemangkasan hanya satu kali pada 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper