Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu melalui anak usahanya kembali memperbesar kepemilikan saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) lewat transaksi pembelian 72,1 juta saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi, anak usaha CUAN, PT Kreasi Jasa Persada tercatat kembali memborong saham PTRO pada 17 Maret 2025 dalam dua kali transaksi. Pertama, Kreasi Jasa Persada memborong 65 juta lembar saham PTRO di harga Rp3.500.
Kedua, Kreasi Jasa Persada memborong 7,1 juta lembar saham PTRO di harga Rp2.815,1 lembar. Alhasil, Kreasi Jasa Persada memborong 72,1 juta lembar saham PTRO pada 17 Maret 2025 dengan gelontoran dana mencapai Rp247,5 miliar.
"Tujuan transaksi adalah untuk investasi," tulis Manajemen PTRO di keterbukaan informasi pada Rabu (19/3/2025).
Sebelumnya, Kreasi Jasa Persada pun tercatat telah aktif memborong saham CUAN. Pada 14 Maret 2025 misalnya Kreasi Jasa Persada memborong 105,22 juta lembar saham PTRO.
Transaksi pembelian saham PTRO pun dijalankan anak usaha CUAN itu secara rinci pada 7 Maret 2025 sebanyak 48,54 juta lembar, pada 5 Maret 2025 sebanyak 22,94 juta lembar, serta 4 Maret 2025 sebanyak 16,77 juta lembar.
Baca Juga
Seiring dengan geliat borong saham, kepemilikan saham Kreasi Jasa Persada di PTRO pun kian tebal menjadi 4,46 miliar lembar atau porsi 44,23%.
Sebelumnya, Direktur Utama CUAN Michael menerangkan pembelian saham PTRO itu bertujuan untuk pengembangan usaha dan penambahan aset perseroan. “Sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada para pemangku kepentingan perseroan di masa mendatang,” kata Michael lewat keterbukaan informasi, pekan lalu (5/3/2025).
Sebagai informasi, emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu CUAN pertama kali mengoleksi saham PTRO lewat transaksi akuisisi pada 2024. Saham itu diakuisisi Kreasi Jaya Persada dari PT Caraka Reksa Optima (CRO).
Pada Februari 2024, CUAN mendapatkan persetujuan atas rencana transaksi material berupa pembelian sebanyak 342,92 juta saham yang mewakili 34% dari total modal ditempatkan dan disetor PTRO.
Di sisi kinerja keuangan, Petrosea membukukan penurunan laba bersih kendati pendapatan perseroan meningkat sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangan 2024, PTRO meraih pendapatan US$690,81 juta atau meningkat 19,59% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$577,61 juta pada 2023.
Pendapatan PTRO bersumber dari konstruksi dan rekayasa US$299,17 juta, penambangan US$290,15 juta, jasa US$34,62 juta, lain-lain US$2,68 juta, serta penjualan batu bara US$64,17 juta.
Berdasarkan kliennya, pendapatan terbesar PTRO pada 2024 bersumber dari PT Freeport Indonesia US$166,09 juta, PT Kideco Jaya Agung US$125,97 juta, dan BP Berau Ltd. US$69,39 juta.
Di sisi profitabilitas, PTRO membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$9,69 juta pada 2024. Laba bersih PTRO itu tergerus 20,74% YoY dari US$12,2 juta pada 2023.
Adapun, kinerja saham PTRO pada awal 2025 tercatat lesu. Harga saham PTRO memang menguat 8,71% pada perdagangan hari ini, Rabu (19/3/2025) ditutup di level Rp2.620 per lembar. Namun, harga saham PTRO telah melorot 5,16% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.