Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat di hari kedua berturut-turut pada Senin (17/3/2205), didorong oleh penguatan sektor energi dan kesehatan.
Fokus utama investor tertuju pada rencana reformasi utang Jerman serta perkembangan konflik Rusia-Ukraina.
Melansir Reuters, Selasa (18/3/2025), Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,8%, melanjutkan reli sejak Jumat lalu, ketika partai-partai politik Jerman mencapai kesepakatan bersejarah untuk meningkatkan pinjaman negara—langkah yang diperkirakan akan menjadi dorongan besar bagi perekonomian.
Sektor energi memimpin kenaikan dengan lonjakan 1,5%, mengikuti pergerakan harga minyak mentah yang lebih tinggi setelah AS bersumpah akan terus menyerang kelompok Houthi di Yaman hingga kelompok yang didukung Iran itu menghentikan serangan terhadap kapal-kapal dagang.
Saham-saham kesehatan juga mencatat penguatan 1,4%, menandai kenaikan beruntun terpanjang sejak Januari lalu.
Sebaliknya, saham-saham mewah mengalami tekanan. L’Oreal melemah hampir 1%, Kering turun 2,8%, sementara Burberry merosot 4,3%, menyebabkan indeks sektor barang mewah terkoreksi 0,6%.
Baca Juga
Terlepas dari tantangan hukum yang muncul di menit-menit terakhir, investor tetap optimistis terhadap reformasi fiskal Jerman yang, jika disahkan, berpotensi memberikan stimulus besar bagi perekonomian yang sedang lesu.
Analis Deutsche Bank menilai risiko hukum terhadap kebijakan ini cukup rendah dan memperkirakan langkah tersebut dapat meningkatkan stimulus fiskal hingga 3-4% dari PDB pada 2027.
Indeks DAX Jerman naik 0,7% dan telah melampaui indeks lain di Eropa dengan lonjakan lebih dari 15% sepanjang tahun ini.
Di sisi geopolitik, perhatian tertuju pada pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan pada Selasa. Pasar berharap tercapainya kesepakatan yang dapat meredakan konflik Rusia-Ukraina, yang pada akhirnya dapat menekan harga energi di seluruh Eropa.
Namun, ketidakpastian masih membayangi perdagangan global setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif 200% pada anggur dan minuman keras Eropa. Kebijakan perdagangan yang tidak menentu ini memicu volatilitas di pasar, dengan investor menantikan kepastian lebih lanjut terkait implementasi tarif tersebut.
Di sisi kebijakan moneter, bank-bank sentral utama, termasuk Federal Reserve AS dan Bank of England, dijadwalkan mengadakan pertemuan pekan ini. Keduanya diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan.