Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhotelan milik Happy Hapsoro PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) mencatat pendapatan baru dari penjualan aset PT Bukit Savanna Raya (BSR).
Aset yang dijual itu di antaranya Hak Guna Bangunan (HGB) atas sebidang tanah seluas 27.950 meter persergi, yang terletak di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Nilai transaksi sebesar Rp799,06 miliar, belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN),” kata Sekretaris Perusahaan BUVA Rian Fachmi lewat keterbukaan informasi, Senin (17/3/2025).
BUVA memiliki 50% saham BSR dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Sementara itu, sisa saham lainnya dipegang oleh PT Sirius Surya Sentosa (SSS), yang merupakan pengendali dan menjadi pihak yang melakukan konsolidasi laporan keuangan.
Di sisi lain, pembeli aset BSR itu adalah PT Bangun Loka Indah, perusahaan yang 99,99% sahamnya dipegang oleh PT Griya Persada Muria dan sisanya dipegang PT Sapta Prima Persada.
“Penjualan aset BSR bagi perseroan sebagai pemegang saham BSR adalah berdampak pada kenaikan pendapatan perseroan,” kata dia.
Baca Juga
Sebelumnya, BUVA mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau skema rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,6 miliar saham baru.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/2/2025), BUVA bakal menerbitkan hingga 3,6 miliar saham baru atau setara dengan 17,48% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
BUVA berencana menggunakan seluruh dana bersih, yang diperoleh dari penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), untuk membiayai proyek dalam rangka pertumbuhan inorganik.
Struktur permodalan dan kepemilikan saham perseroan hingga saat ini mencapai Rp3,75 triliun dengan modal ditempatkan dan disetor masing-masing sekitar Rp1,02 triliun. Modal dasar ini terbagi atas 75 miliar saham dengan nominal Rp50.
Berdasarkan daftar pemegang saham perseroan per 31 januari 2025, PT Nusantara Utama Investama milik Happy Hapsoro memiliki porsi terbesar, yakni 12.573.477.346 saham dengan nilai Rp628, 67 miliar atau mewakili 61,06% dari total saham.
Di sisi lain, BUVA saat ini berfokus pada bisnis penyediaan akomodasi dan real estat. Kegiatan utama perusahaan meliputi pengelolaan hotel berbintang, penyediaan akomodasi jangka panjang, serta kepemilikan dan persewaan real estat, termasuk apartemen, pusat perbelanjaan, dan properti lainnya.