Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Happy Hapsoro (BUVA) Raih Kredit Rp240 Miliar dari Bank Mandiri

Pemberian fasilitas kredit investasi oleh Bank Mandiri diharapkan dapat memperbaiki posisi keuangan dan menyehatkan cash flow Bukit Uluwatu Villa (BUVA).
Hotel Alila SCBD yang dikelola oleh PT Bukit Lentera Sejahtera (BLS), anak usaha PT Bukit Uluwatu Tbk. (BUVA)/Istimewa.
Hotel Alila SCBD yang dikelola oleh PT Bukit Lentera Sejahtera (BLS), anak usaha PT Bukit Uluwatu Tbk. (BUVA)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten afiliasi Happy Hapsoro, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) meraih fasilitas kredit investasi Rp240 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). 

Corporate Secretary BUVA Benita Sofia menyampaikan nilai jaminan yang diberikan perseroan atas transaksi ini menyebabkan total nilai jaminan menjadi lebih besar dari 50% nilai ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan audit per 31 Juli 2023 yaitu sebesar 191%. 

Oleh karena itu, fasilitas kredit investasi ini akan menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan atau menurunnya pendapatan BUVA secara material. Adapun kredit ini bertujuan untuk memperbaiki neraca keuangan perusahaan. 

“Pemberian fasilitas kredit investasi oleh bank untuk memperbaiki posisi keuangan dan menyehatkan cash flow dari perseroan,” ujar Benita dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/12/2023).

Dia menambahkan bahwa tidak ada dampak lain dari kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kondisi keuangan perseroan kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik.

Sebagai informasi, BUVA berhasil membalikan rugi menjadi laba dan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang periode Januari-September 2023.  

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, BUVA membukukan laba bersih Rp57,66 miliar dari sebelumnya mencatatkan rugi bersih pada periode sama tahun 2022 sebesar Rp154,15 miliar. 

Keberhasilan BUVA membalikan rugi menjadi laba, salah satunya disebabkan oleh melonjaknya pendapatan hotel menjadi Rp278,58 miliar, atau melejit 88,85% year-on-year (YoY) dibandingkan dengan kuartal III/2022 sebesar Rp147,52 miliar. 

Secara rinci, pendapatan emiten pengelola hotel Alila ini terdiri dari pendapatan kamar sebesar Rp179,65 miliar, kemudian makanan dan minuman Rp74,75 miliar, pendapatan spa mencapai Rp10,42 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp13,74 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan ikut naik 69,92% YoY menjadi Rp79,49 miliar. Secara rinci, beban pokok perseroan berasal dari beban makanan dan minuman Rp39,30 miliar, beban kamar Rp33,22 miliar, beban spa Rp2,26 miliar, dan beban lainnya Rp4,69 miliar.

Dengan demikian, laba bruto perseroan tetap mencatatkan pertumbuhan sebesar 97,63% YoY menjadi Rp199,09 miliar, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp100,73 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper