Bisnis.com, JAKARTA – Emiten terafiliasi Happy Hapsoro, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau skema rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,6 miliar saham baru.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/2/2025), BUVA bakal menerbitkan hingga 3,6 miliar saham baru atau setara dengan 17,48% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya dalam aksi korporasi ini, maka kepemilikannya dapat terdilusi hingga persentase tersebut.
BUVA berencana menggunakan seluruh dana bersih, yang diperoleh dari penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), untuk membiayai proyek dalam rangka pertumbuhan inorganik.
“Termasuk melakukan akuisisi di perusahaan lain atau untuk melunasi kewajiban perseroan,” tulis keterbukaan informasi BUVA, dikutip Jumat (14/2/2025).
Manajemen menjelaskan jika sebagian atau seluruh dana hasil rights issue digunakan untuk transaksi material ataupun mengandung benturan kepentingan, perseroan memastikan tetap patuh terhadap regulasi yang relevan.
Pelaksanaan penambahan modal ini akan dilakukan dalam periode 12 bulan sejak mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RUPSLB dengan pembahasan agenda tersebut dijadwalkan pada 24 Maret 2025, dengan berbagai tahapan administratif yang telah ditetapkan sesuai peraturan.
Struktur permodalan dan kepemilikan saham perseroan hingga saat ini mencapai Rp3,75 triliun dengan modal ditempatkan dan disetor masing-masing sekitar Rp1,02 triliun. Modal dasar ini terbagi atas 75 miliar saham dengan nominal Rp50.
Berdasarkan daftar pemegang saham perseroan per 31 januari 2025, PT Nusantara Utama Investama milik Happy Hapsoro memiliki porsi terbesar, yakni 12.573.477.346 saham dengan nilai Rp628, 67 miliar atau mewakili 61,06% dari total saham.
Di sisi lain, BUVA saat ini berfokus pada bisnis penyediaan akomodasi dan real estat. Kegiatan utama perusahaan meliputi pengelolaan hotel berbintang, penyediaan akomodasi jangka panjang, serta kepemilikan dan persewaan real estat, termasuk apartemen, pusat perbelanjaan, dan properti lainnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.