Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rumah sakit Grup Emtek, PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) mencetak laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp39,6 miliar pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih RSGK pada 2024 tersebut meningkat 57,5% secara year to year (YoY) dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp25,18 miliar.
Sejalan dengan itu, emiten Grup RS EMC itu juga membukukan pendapatan sebesar Rp441 miliar pada 2024, jumlah ini meningkat 18,1% yoy dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp373,3 miliar.
Pendapatan anak usaha PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) itu dikontribusi oleh rawat inap dan rawat jalan. Pendapatan RSGK dari rawat inap sebesar Rp310,3 miliar pada 2024 meningkat 27,2% dari Rp243,8 miliar pada tahun sebelumnya.
Lalu, pendapatan dari rawat jalan berkontribusi sebesar Rp130,7 miliar pada 2024 naik 0,93% dari Rp129,5 miliar pada tahun sebelumnya.
Apabila diperinci, rawat inap Kedoya Adyaraya mengalami peningkatan pendapatan di semua lini. Obat dan perlengkapan medis berkontribusi sebesar Rp151,8 miliar pada 2024, kamar rawat inap dan tindakan sebesar Rp96,6 miliar layanan penunjang medis Rp46 miliar, serta administrasi dan lainnya sebesar Rp15,8 miliar.
Lalu, rawat jalan RSGK juga terjadi peningkatan pendapatan pada obat dan perlengkapan medis berkontribusi sebesar Rp62,4 miliar pada 2024, layanan penunjang medis Rp45,4 miliar, kamar rawat jalan dan tindakan sebesar Rp16,2 miliar, serta administrasi dan lainnya sebesar Rp6,57 miliar.
Beban pokok pendapatan naik 16,6% secara tahunan menjadi Rp291,7 miliar pada 2024 dari Rp250,17 miliar pada tahun sebelumnya.
Laba kotor tumbuh 21% secara tahunan menjadi Rp149,3 miliar pada 2024 dari Rp123,2 miliar pada tahun sebelumnya.
Kemudian, laba usaha juga melesat 87% secara tahunan menjadi Rp55 miliar pada 2024 dari Rp29,4 miliar pada tahun sebelumnya. Lalu, total aset RSGK naik 7,1% menjadi Rp887,6 miliar pada 2024 dari Rp828,7 miliar pada 2023.
Sementara itu, liabilitas RSGK juga naik 14,8% menjadi Rp89,1 miliar pada 2024 dari Rp77,6 miliar pada 2023, dan ekuitas RSGK juga naik 6,2% menjadi Rp798,4 miliar pada 2024 dari Rp751,1 miliar pada 2023.
Untuk diketahui, PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) didirikan pada 11 Juni 1990. RSGK bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan dengan membangun dan mengelola rumah sakit. Saat ini, kegiatan usaha perusahaan yakni mengelola Rumah Sakit (RS) Grha Kedoya di Jakarta Barat.
Pada Agustus 2021, Kedoya Adyaraya memperoleh pernyataan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 185.940.000 saham dengan nilai nominal Rp200 per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran perdana sebesar Rp1.720 per saham.