Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Tergelincir, Nasdaq Masuk Tren Koreksi

Bursa saham AS ditutup melemah di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kebijakan perdagangan AS yang tidak menentu.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Kamis (6/3/2025), dengan indeks Nasdaq memasuki fase koreksi, di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kebijakan perdagangan AS yang tidak menentu.

Melansir Reuters, Jumat (7/3/2025), indeks S&P 500 ditutup melemah 1,78% ke level 5.738,65, sedangkan Nasdaq anjlok 2,61% ke 18.068,76, dan Dow Jones terkoreksi 1% ke 42.575,66.

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa barang dari Kanada dan Meksiko yang tercakup dalam Perjanjian USMCA akan dikecualikan dari tarif 25% selama satu bulan, menyusul keputusan serupa terhadap produk otomotif sehari sebelumnya.

Awalnya, hanya Meksiko yang diberikan pengecualian, namun Trump kemudian memperluas kebijakan ini untuk Kanada.

Chief Investment Officer SiebertNXT Mark Malek mengatakan kebingungan pelaku pasar terhadap kebijakan AS semakin menjadi-jadi dengan keputusan Trump yang selalu berubah-ubah.

"Kita terus mendapatkan informasi yang saling bertentangan: tarif diterapkan, lalu dicabut, lalu hanya sebagian yang dibebaskan,” ungkap Malek.

Sementara itu, global strategist GW&K Investment Management Bill Sterling mengatakan ketidakpastian kebijakan yang terus berubah bisa merusak kepercayaan investor dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.

"Selain itu, tarif yang diberlakukan kali ini jauh lebih besar dibandingkan 2018, yang berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi," ungkap Sterling.

Saham sektor otomotif melemah, dengan General Motors dan Ford ditutup di zona merah. Tesla juga tergelincir setelah analis Baird memasukkannya ke dalam daftar saham "bearish".

Di sektor teknologi, saham Marvell merosot setelah hasil keuangannya tidak memenuhi ekspektasi pasar. Saham Broadcom dan Nvidia juga ikut turun, menyeret indeks chip lebih rendah.

Manajer portofolio Natixis Investment Managers Solutions Jack Janasiewicz menilai bahwa volatilitas geopolitik dan kebijakan perdagangan yang tidak menentu mulai melemahkan kepercayaan pasar.

"Kepercayaan investor sedang goyah, ditambah dengan perlambatan data ekonomi yang mulai terlihat, sehingga wajar jika investor mulai menarik modal dari pasar,” ungkap Janasiewicz.

Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran di AS turun lebih dari yang diperkirakan, namun pelaku pasar kini semakin yakin bahwa Federal Reserve baru akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni.

Presiden Federal Reserve Philadelphia  Patrick Harker memperingatkan bahwa meskipun ekonomi AS masih dalam kondisi baik, tekanan di sektor konsumen serta risiko inflasi tetap menjadi perhatian utama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper