Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp362,5 miliar sepanjang 2024.
Berdasarkan Laporan Keuangan, laba bersih ROTI pada 2024 tersebut meningkat 8,78% secara year to year (yoy) dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp333,29 miliar.
ROTI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,93 triliun pada 2024, jumlah ini meningkat 2,93% yoy dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp3,82 triliun.
Pendapatan ROTI paling besar dikontribusi dari penjualan roti tawar sebesar Rp2,6 triliun dan penjualan roti manis sebesar Rp1,68 triliun. Lalu, penjualan kue berkontribusi sebesar Rp342 miliar dan lain-lain sebesar Rp86,6 miliar.
Apabila dirinci, penjualan roti tawar yang berkontribusi paling besar susut sebesar 1,5% secara tahunan. Namun penjualan roti manis tumbuh 9,09% secara tahunan dan penjualan kue meningkat 1,18% secara tahunan. Bahkan penjualan lain-lain justru melonjak 133,4% secara tahunan.
ROTI mencatat angka retur penjualan atau barang yang dikembalikan membengkak sebesar 5,3% secara tahunan menjadi Rp767,16 miliar pada 2024.
Baca Juga
Meski beban pokok penjualan naik 1,7% secara tahunan menjadi Rp1,78 triliun, laba kotor tumbuh 3,9% secara tahunan menjadi Rp2,14 triliun. Laba usaha juga meningkat 8,9% secara tahunan menjadi Rp521,3 miliar.
Sementara itu, total aset ROTI susut 4,9% dari Rp3,9 triliun pada 2023 menjadi Rp3,74 triliun pada 2024. Lalu, liabilitas ROTI juga susut 7,2% dari Rp1,55 triliun pada 2023 menjadi Rp1,43 triliun pada 2024, dan ekuitas ROTI juga turun 3,5% dari Rp2,39 triliun pada 2023 menjadi Rp2,30 triliun pada 2024.
Presiden Direktur ROTI Wendy Sui Cheng Yap mengatakan bahwa berbagai strategi telah diterapkan perusahaan agar bisa unggul di sektor fast moving consumer goods.
"Pada 2024 meraih pendapatan bersih Rp3,9 triliun yang merupakan akumulasi peningkatan kontribusi dari semua unit bisnis, Sari Roti, Sari Kue, Sari Choco, dan Indosari Food Solutions," katanya dalam keterangan, Jumat (7/3/2025).
Dia mengatakan bahwa peningkatan produktivitas, penurunan biaya bahan baku dan efisiensi operasional juga berhasil meningkatkan EBITDA menjadi Rp721 miliar, setara dengan margin 18,3%.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa produk-produk ROTI seperti Sari Roti dan Sari Kue terus mendominasi baik di outlet modern maupun tradisional.
"Untuk menyesuaikan daya beli konsumen yang sedang menurun, perusahaan melakukan inovasi dengan formulasi lower-cost dan meluncurkan produk-produk terbaru antara lain Sari Roti Choco Blast, seri Zupper Creamy, seri Soft Cake dan seri Bolu Cake," ujarnya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa pada kanal distribusi Business to Business, Indosari Food Solutions memasok berbagai macam varian khusus untuk segmen pasar Horeca.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.