Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Emas Hartadinata Abadi (HRTA) Menghijau Jelang Peluncuran Bullion Bank

Mayoritas saham emiten-emiten yang memiliki lini bisnis emas melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (26/2//2025) menjelang peluncuran bank emas.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten-emiten yang memiliki lini bisnis emas melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (26/2//2025) menjelang peluncuran bank emas atau bullion bank

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dihimpun Bisnis, sedikitnya ada enam emiten yang memiliki lini bisnis emas di pasar saham. Hingga akhir sesi I, hanya saham PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) yang menguat tipis 0,93% ke level Rp540 per saham.

Dalam dokumen yang diperoleh Bisnis, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) memproyeksikan potensi yang lebih tinggi dari bank emas Indonesia. HRTA membeberkan total nilai bisnis emas di Indonesia saat ini berada di angka Rp482,6 triliun.

Hitung-hitungan itu berasal dari nilai industri hulu sebesar Rp126,83 triliun, nilai industri tengah sebesar Rp235,6 triliun, dan nilai industri hilir sebesar Rp114,5 triliun.

Di sisi kinerja, HRTA mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan sebesar 42,43% year-on-year (YoY) menjadi Rp13,29 triliun pada 9 bulan 20224 dari Rp9,33 triliun pada 9 bulan 2023. Alhasil, HRTA membukukan laba bersih dibukukan sebesar Rp301,92 miliar atau meningkat sebesar 16,22% YoY dari Rp259,79 miliar pada 9 bulan 2023.

Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan volume penjualan emas murni sebesar 21,08% YoY menjadi 11,42 ton pada Januari—September 2024 dari 9,43 ton pada periode yang sama 2023. Selain itu, harga jual rata-rata emas HRTA juga tumbuh 17,74% YoY menjadi Rp1.158.491 pada 9 bulan 2024 dari Rp983.972 pada 9 bulan 2023.

Sementara itu, saham lima emiten emas parkir di zona merah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini. Saham PT Archi IndonesiaTbk. (ARCI) melemah 0,75% ke level Rp266, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) turun 1,62% ke level Rp1.520, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam turun tipis 0,92% ke posisi Rp1.620, dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terdepresiasi 1,14% ke posisi Rp6.500 per saham. 

Senada, saham emiten emas Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) merosot paling dalam dengan terkoreksi 3,96% ke posisi Rp388 per saham.

Seperti diberitakan Bisnis, Presiden Prabowo Subianto direncanakan meluncurkan bank emas atau bullion bank, pada hari ini, Selasa (26/2/2025). Bank emas atau bullion bank merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar emas Indonesia dan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah.

"Kita akan bentuk bank emas. Selama ini, kita tidak punya bank untuk emas kita, tidak ada di Indonesia. Emas kita banyak ditambang dan mengalir ke luar negeri," kata Prabowo dalam keterangan pers terkait kewajiban menyimpan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) pekan lalu (17/2/2025).

Bullion bank dibentuk dengan payung hukum Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang disahkan pada 12 Januari 2023. Aturan ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.

Dalam regulasi teknis itu, OJK menetapkan bahwa kegiatan usaha bullion hanya boleh dilakukan oleh lembaga jasa keuangan dengan cakupan empat usaha utama meliputi simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, dan penitipan emas.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot pada hari ini hingga pukul 12.30 WIB berada di level US$2.916 per troy ounces dan emas Comex di posisi US$2.930,7 per troy ounces.

Kinerja Saham Emiten Emas pada Rabu (26/2/2025):

Kode Saham

Harga Saham (Rp)

Kinerja Saham 1 Hari

ANTM

1.620

-0,92%

BRMS

388

-3,96%

AMMN

6.500

-1,14%

MDKA

1.520

-1,62%

HRTA

540

0,93%

ARCI

266

-0,75%

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper