Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tancap Gas Dekati Level 7.000, Saham BBCA, PTRO, hingga PANI Kompak Hijau

IHSG dibuka menguat dekati level 7.000 pada perdagangan hari ini, Selasa (18/2/2024) ditopang penguatan saham BBCA, PTRO, hingga PANI.
Papan layar memperlihatkan angka IHSG di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Papan layar memperlihatkan angka IHSG di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat dekati level 7.000 pada perdagangan hari ini, Selasa (18/2/2024). Saham-saham seperti BBCA, PTRO, hingga PANI naik ke zona hijau pagi ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.20 WIB, IHSG menguat 1,07% atau 73,14 poin ke level 6.904,02. IHSG sempat bergerak di rentang 6.844-6.906 pada awal sesi perdagangan.

Tercatat, 307 saham menguat, 127 saham melemah, dan 189 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau bergerak ke level Rp11.893 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan, yakni senilai Rp59,3 miliar pagi ini. Saham BBCA tercatat naik 1,07% ke level Rp9.425 pagi ini.

Saham lain yang terpantau paling aktif diperdagangkan adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp75,6 miliar dengan saham yang dibuka naik 0,99% ke level Rp4.070 per saham.

Sementara itu, saham milik taipan Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk. (PTRO) melesat pagi ini hingga 1,33% ke level Rp3.800 per saham.

Saham-saham lain yang juga menguat pagi ini adalah saham PANI yang naik 1,18% ke level Rp12.900 per saham, saham BMRI naik 1,38% ke level Rp5.500 per saham, dan saham BBNI meningkat 0,88% ke level Rp4.610 per saham.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan sentimen dari AS masih berkaitan dengan the Fed Rate dan kebijakan tarif.

Presiden the Fed Philadelphia, Patrick Harker menyampaikan pandangan yang cenderung less-hawkish (17/2/2025) dibanding pernyataan Presiden the Fed, Jerome Powell di awal pekan lalu. Harker banyak menyinggung mengenai peluang pemangkasan dalam jangka panjang.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menyatakan harapannya agar suku bunga diturunkan sebelum pengumuman serangkaian paket tarif. Hal ini yang kemungkinan menjadi penyebab penundaan pengumuman paket reciprocal tariffs dari rencana awal di pekan lalu.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari antisipasi pasar terhadap potensi pengumuman pembagian dividen final untuk tahun buku 2024. Umumnya, emiten mulai mengumumkan jadwal pembagian dividen final di kisaran Maret-April.

Dengan posisi IHSG saat ini, dividend yield, terutama pada saham-saham yang secara historis termasuk dalam kelompok high dividend menjadi lebih atraktif.

Akan tetapi, data ekonomi kurang memuaskan. Realisasi pertumbuhan impor 4,68% yoy dan ekspor negatif 2,67% yoy pada Januari 2025 berada jauh di bawah ekspektasi, bahkan melambat dibanding realisasi Desember 2024.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper