Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.613,57 pada perdagangan kemarin, Kamis (12/2/2025). Sejumlah saham bank jumbo hingga saham milik konglomerat jeblok.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan pelemahan sebesar 0,48% atau 32,21 poin ke level 6.613,57. IHSG dibuka di level 6.637,42 pada perdagangan kemarin.
IHSG berada di level terendah 6.565,78 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan kemarin saat penutupan 6.647,11.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp11,15 triliun, volume transaksi 13,85 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp11.353 triliun.
Pada perdagangan kemarin, sebanyak 321 saham menguat, 265 saham melemah, dan 369 saham tak beranjak atau stagnan.
Sejumlah saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan pelemahan. Harga saham sejumlah bank jumbo misalnya lesu. Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melemah 0,99%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 1,64%, serta PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) melemah 1,16%.
Selain itu, deretan saham dengan nilai transaksi tinggi lainnya mencatatkan pelemahan harga seperti PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 2,42% dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turun 2,41%.
Deretan saham besutan konglomerat Prajogo Pangestu pun jeblok. Harga saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) turun 5,05%, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 4,39%, dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 2,39%.
Pada perdagangan kemarin, terdapat sejumlah saham yang paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) turun 24,74%, PT Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk. (PTSP) turun 10,84%, dan PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG) turun 9,9%.
Adapun, terdapat deretan saham yang mencatatkan kinerja paling moncer atau top gainers. Harga saham PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) naik 34,88%, PT Hatten Bali Tbk. (WINE) naik 24,8%, dan PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) naik 24,74%.
Pelemahan IHSG kemarin terjadi setelah pada perdagangan kemarin, Rabu (12/2/2025) rebound. IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 1,74% atau mengalami rebound ke level 6.645,77.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan rebound teknikal IHSG kemarin terjadi setelah menguji level 6.550 yang diyakini menjadi level terbawah (bottom).
Adapun, sejumlah sentimen yang memengaruhi IHSG dari dalam negeri termasuk data pertumbuhan penjualan ritel sebesar 1,8% yoy pada Desember 2024 atau naik dari 0,9% yoy pada bulan sebelumnya. Ekspansi tersebut dinilai sudah sesuai perkiraan dan memvalidasi indikasi-indikasi perbaikan konsumsi domestik yang cukup signifikan selama Desember 2024.
Sebelumnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dirilis pada level 127.2 di Januari 2025, turun tipis dari 127.7 di Desember 2024. Hal ini disebut membangun keyakinan bahwa konsumsi masih cukup solid pada Januari 2025, meski mungkin tidak sesolid saat Desember 2024.
Dari eksternal, pelaku pasar menantikan data inflasi produsen dari penjualan ritel di AS. Data tersebut berpotensi digunakan untuk menganalisis keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup pada level 6.638,45 atau naik 0,38%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.609-6.679.
Tercatat, 304 saham menguat, 242 saham melemah, dan 244 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik ke posisi Rp11.431 triliun.
IHSG ditutup menguat 0,14% ke level 6.623 pada akhir perdagangan sesi I hari ini.
Sebanyak 294 saham menguat, 228 saham melemah,d an 248 saham stagnan siang ini. Kapitalisasi pasar di BEI tercatat Rp11.406 triliun.
IHSG mengawali perdagangan hari ini dengan penguatan sebesar 0,55% menjadi 6.649 pada pukul 09.04 WIB.
Setidaknya 149 saham menguat, 38 saham melemah, dan 720 saham diperdagangkan stagnan.
Penguatan IHSG didorong oleh kenaikan harga saham BMRI dan TLKM yang masing-masing menguat 1,49% ke Rp5.100 dan 1,65% ke Rp2.460.