Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan menguji support terbaru di kisaran 6.550 – 6.600 di tengah tren pelemahan yang terjadi.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan bahwa IHSG kembali melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan awal pekan, Senin (10/2/2025), dengan menembus level support di 6.700.
Kondisi tersebut, kata Valdy, membuka peluang bagi indeks komposit untuk menguji support berikutnya yang diperkirakan berada di kisaran level 6.550-6.600.
“IHSG konfirmasi support breaklow di 6.700 dan berpotensi uji support berikutnya di level 6550-6600. Stochastic RSI berpotensi kehilangan momentum, jika breaklow 6.550,” ujarnya melalui publikasi riset harian.
Dia menuturkan salah satu faktor eksternal yang membebani pergerakan IHSG adalah rencana pengumuman paket tarif impor tahap kedua oleh pemerintah Amerika Serikat. Kebijakan ini memicu kekhawatiran akan lonjakan inflasi yang dapat mempengaruhi arah kebijakan moneter Federal Reserve atau The Fed.
“Kondisi tersebut berdampak negatif terhadap pergerakan harga saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, khususnya bank-bank berkapitalisasi besar,” tuturnya.
Di sisi domestik, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025 yang akan dirilis pada hari ini diharapkan dapat meredam tekanan jual. IKK Januari 2025 diperkirakan tidak akan berbeda jauh dari level Desember 2024 yang berada di 127,7.
Menurut Valdy, laporan data IKK diharapkan dapat membangun kembali optimisme terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I/2025.
Dalam kondisi pasar yang dinamis, saham yang direkomendasikan untuk dicermati pada perdagangan hari ini antara lain UNVR, PGAS, MEDC, TPIA, dan CLEO.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.