Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa mencatatkan rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (6/2/2025), didorong optimisme terhadap ketahanan laporan keuangan perusahaan di tengah meningkatnya ketidakpastian perdagangan dengan AS.
Melansir Bloomberg, indeks Stoxx 600 ditutup menguat 1,2% ke 544,84, melewati level tertinggi sebelumnya yang dicapai pada 31 Januari 2025. Indeks FTSE 100 Inggris melonjak 1,2% setelah Bank of England memangkas suku bunga ke level terendah dalam 19 bulan.
Sementara itu, indeks CAC 40 Prancis melesat 1,5% ke 8.007,62, sepenuhnya membalikkan dampak gejolak politik yang mengguncang pasar musim panas lalu.
Sentimen pasar juga terangkat oleh meningkatnya peluang kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Di tengah salah satu hari tersibuk dalam musim laporan keuangan, raksasa logistik Denmark, A. P. Moller-Maersk A/S, mencatat lonjakan harga saham setelah mengumumkan program buyback saham senilai 14,4 miliar kroner (US$2 miliar) serta memproyeksikan pertumbuhan positif di pasar kontainer global.
Pernod Ricard SA tetap menguat meskipun memangkas proyeksi penjualan tahunannya, dengan alasan perlambatan ekonomi China yang menekan permintaan Martell Cognac. Saham perusahaan ini sebelumnya telah turun 7% sepanjang pekan dan ditutup pada level terendah sejak Desember 2016.
Baca Juga
Sementara itu, AstraZeneca Plc melesat setelah membukukan laba dan pendapatan kuartal keempat yang melampaui ekspektasi.
Sektor sumber daya alam dan perbankan mencatatkan kinerja terbaik, sementara saham utilitas dan media tertinggal di belakang.
Indeks acuan Eropa terus melampaui S&P 500 sepanjang tahun ini, berlawanan dengan kinerja lemah yang terjadi sepanjang 2024. Investor mulai beralih ke saham-saham berharga murah seiring melemahnya reli saham kecerdasan buatan di AS.
Musim laporan keuangan kuartal keempat menunjukkan ketahanan yang lebih baik dari perkiraan. Data Bloomberg Intelligence menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam MSCI Europe mencatat pertumbuhan laba 0,3% dibandingkan tahun lalu, melebihi ekspektasi analis.
Analis Panmure Liberum Susana Cruz mengatakan pandangannya bullish terhadap saham Eropa, terutama melihat tanda-tanda stabilisasi di Jerman dan Prancis di sektor manufaktur serta jasa.
“Pasar Eropa masih menawarkan valuasi menarik, terutama untuk perusahaan besar dengan eksposur global yang luas. Kami juga melihat peluang di saham domestik, khususnya sektor perbankan,” ujar Cruz seperti dikutip Bloomberg, Jumat (7/2/2025).
Di sisi lain, saham Volvo Car AB tergelincir setelah perusahaan memperingatkan bahwa lemahnya permintaan dan ketegangan perdagangan dapat membuat penjualan serta laba tahun ini sulit menyamai pencapaian 2024.
Sementara itu, Carlsberg A/S tetap menguat meskipun memperkirakan kenaikan laba yang lebih moderat pada 2025 setelah kehilangan lisensi produksi bir San Miguel di Inggris serta menghadapi tantangan di berbagai pasar global.