Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025). Rupiah turun ke level Rp16.305 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, di pasar spot, rupiah melemah 0,08% ke level Rp16.305 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB. Sementara itu, indeks dollar AS, melemah 0,03% atau 0,03 poin ke level 107,55.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi, yakni yen Jepang yang menguat 0,35%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura melemah 0,01%, dolar Taiwan menguat 0,03%, dan won Korea Selatan melemah 0,18%.
Kemudian yuan China turun 0,05%, peso Filipina menguat 0,12%, rupee India melemah 0,44%, ringgit Malaysia naik 0,18%, dan baht Thailand melemah 0,15%.
Melansir Reuters, dolar AS melemah seiring meredanya kekhawatiran investor tentang perang dagang global yang memicu inflasi.
Indeks dolar sempat melonjak ke level tertinggi tiga minggu di angka 109,88 pada awal pekan, ketika Trump tampak siap untuk memberlakukan tarif impor sebesar 25% terhadap Meksiko dan Kanada. Namun, kedua negara tersebut mendapat penangguhan selama satu bulan di menit-menit terakhir, meskipun Washington tetap memberlakukan tarif 10% terhadap China.
Baca Juga
"Tampaknya pasar mulai mengabaikan ancaman tarif terhadap Meksiko dan Kanada, serta memperlakukan tarif terhadap China sebagai sesuatu yang biasa saja," kata Senior Corporte FX Dealer Convera, James Kniveton.
"Dua pemotongan suku bunga [AS] masih diantisipasi hingga akhir tahun ini, tetapi dengan kemungkinan tarif yang semakin kecil berkontribusi pada inflasi, tampaknya ada fleksibilitas yang lebih besar bagi Federal Reserve," ujarnya.
Ujian utama berikutnya untuk prospek kebijakan moneter AS adalah data penggajian bulanan yang akan dirilis pada hari Jumat.
Pemotongan suku bunga seperempat poin oleh The Fed sudah sepenuhnya diperhitungkan untuk bulan Juli, dengan pasar memperkirakan 46,3 poin persentase pemotongan hingga pertemuan Desember, menurut data dari LSEG.