Harga CPO
Sementara itu, harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO berjangka pada penutupan perdagangan Senin (3/2/2025) kontrak Februari 2025 menguat 76 poin ke 4.628 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Kemudian, kontrak Maret 2025 juga menguat 72 poin pada level 4.476 ringgit per ton.
Mengutip Bernama pada Selasa (4/2/2025), kenaikan ini memperpanjang reli harga CPO selama lima hari beruntun di tengah penguatan serupa pada harga minyak kedelai dan minyak mentah.
"Kami melihat harga CPO didukung dengan baik di atas 4.300 ringgit per ton dengan level resistance pada 4.450 ringgit per ton," kata pedagang minyak sawit David Ng.
Sementara itu, Kepala penelitian komoditas Sunvin Group, Anilkumar Bagani, mengatakan pemulihan dalam kontrak berjangka CPO sebagian didorong oleh short covering.
Pada saat yang sama, ketegangan perdagangan antara AS, Meksiko, Kanada, dan China, karena pengenaan tarif baru telah menyebabkan harga minyak kedelai di AS meningkat tajam.
Baca Juga
Sementara itu, The Malaysian Palm Oil Council (MPOC) memperkirakan harga CPO akan berada di kisaran 4.250 dan 4.550 ringgit per ton pada kuartal I/2025 seiring dengan persediaan yang rendah, permintaan yang stabil, dan terbatasnya pasokan minyak nabati lainnya.
Sementara itu, musim hujan yang telah mengganggu kegiatan panen, mulai mereda, hari libur umum pada bulan Januari diantisipasi akan mengurangi hari kerja.
Dalam pernyataannya, MPOC menyebut hal ini konsisten dengan level historis yang tercatat pada 2018, 2019, dan 2023. MPOC memperkirakan faktor musiman akan semakin membatasi produksi dan meningkatkan konsumsi hingga Februari, termasuk berkurangnya hari kerja karena hari libur umum, dan permintaan hari raya yang didorong oleh Tahun Baru Imlek dan Ramadan.