Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini, 4 Februari 2025: Emas Cetak Rekor, CPO Lanjut Reli

Harga emas mencapai titik level sepanjang masa pada Senin (3/2/2025), sedangkan harga batu bara serta CPO lanjut menguat.
Produk logam mulia Emasku yang diproduksi oleh PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA)./emasku.co.id
Produk logam mulia Emasku yang diproduksi oleh PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA)./emasku.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa setelah tarif yang dikenakan Presiden AS Donald Trump menambah kekhawatiran inflasi yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, harga batu bara terpantau melemah, sedangkan CPO melanjutkan reli kenaikan.

Mengutip Reuters pada Selasa (4/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi US$2.818,99 per ounce, setelah mencapai rekor US$2.830,49 di awal sesi. Sementara itu, emas berjangka AS menguat 0,8% pada level US$2.857,10.

Meskipun ada dampak negatif dari penguatan dolar di pasar emas, harga telah meningkat karena permintaan safe-haven yang didorong oleh ketidakpastian seputar tarif Trump, kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Tarif sebesar 25% yang diberlakukan oleh Trump pada impor Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% pada barang-barang China, memicu kekhawatiran akan perang dagang yang dapat memperlambat pertumbuhan global dan meningkatkan inflasi.

Kanada dan Meksiko memerintahkan tindakan pembalasan sementara China menyatakan akan menentang tarif di Organisasi Perdagangan Dunia dan mengambil tindakan balasan yang tidak ditentukan.

Namun, Trump mengumumkan penundaan selama sebulan atas tarif yang dikenakan AS terhadap Meksiko.

Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities mengatakan, pasar tidak sepenuhnya yakin mengenai sejauh mana perang dagang terjadi.

“Kami belum melihat respons penuh dari emas dan jika perang dagang ini berlanjut dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini dapat menyebabkan harga emas menjadi lebih tinggi secara signifikan,” tambah Melek.

Emas sering dianggap sebagai investasi yang aman selama periode ketidakstabilan ekonomi atau geopolitik.

Harga Batu Bara

Sementara itu, berdasarkan data dari Bar Chart, harga batu bara kontrak Februari 2025 di ICE Newcastle turun 2,11% ke level US$116 per metrik ton, sedangkan harga batu bara kontrak Maret 2025 melemah 3,20% ke level US$118 per metrik ton.

Melansir Reuters, impor bijih besi dan batu bara asal China berada pada jalur yang lemah pada awal tahun ini, dengan penurunan impor pada bulan Januari ke level terendah dalam beberapa bulan.

Data dari Kpler menujukkan, impor semua jenis batubara China melalui laut diperkirakan sebesar 27,97 juta ton pada Januari 2025, turun 26% dari 37,59 juta ton pada bulan Desember.

Data bea cukai menunjukkan impor batubara sebesar 52,35 juta ton pada bulan Desember, namun ini termasuk kedatangan melalui jalur darat dari negara-negara tetangga seperti Mongolia dan Rusia.

Impor batu bara di masa lalu cenderung melemah pada bulan Januari dan Februari seiring berlalunya puncak permintaan musim dingin, namun penurunan pada bulan Januari tahun ini dibandingkan bulan Desember jauh lebih besar dibandingkan 9% yang tercatat pada bulan Januari 2024 dan 10,9% dari bulan Januari 2023.

China, yang merupakan produsen, konsumen dan importir batubara terbesar di dunia, mungkin memerlukan lebih sedikit batubara dari pasar lintas laut karena pasokan dalam negeri meningkat.

Produksi batu bara pada bulan Desember mencapai 439 juta ton, naik 4,2% dari bulan yang sama tahun sebelumnya, sementara produksi tahunan naik 1,3% menjadi 4,76 miliar ton, menurut data resmi yang dirilis pada 17 Januari.

Peningkatan produksi batu bara yang kuat telah menyebabkan melemahnya harga dalam negeri, dengan konsultan SteelHome menilai batu bara termal di Qinhuangdao berada pada harga 765 yuan ($106) per ton pada minggu ini, turun 12,6% dari harga tertinggi pada 2024 sebesar 875 yuan pada bulan September, dan merupakan yang terlemah sejak April 2021.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper