Bisnis.com, JAKARTA —PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini, Kamis (28/11/2024) untuk meminta restu pelaksanaan konversi utang kepada Eurofa Capital Investment Inc. dan Silvery Moon Investment Ltd. (SMIL) menjadi saham melalui skema private placement.
RUPSLB yang dilaksanakan di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, itu akan membahas dua agenda. Pertama, persetuiuan atas rencana BNBR untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan konversi utang perseroan kepada kreditur menjadi setoran saham.
Kedua, persetujuan perubahan Pasal 4 ayat (2) dan (3) Anggaran Dasar perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor BNBR dalam rangka pelaksanaan PMTHMETD sehubungan dengan konversi utang menjadi setoran saham yang dilakukan perseroan.
Untuk agenda pertama, BNBR berencana untuk melakukan PMTHMETD dalam rangka perbaikan posisi keuangan dengan melakukan konversi sebagian utang perseroan kepada Eurofa Capital Investment Inc. dan Silvery Moon Investment Ltd. Jumlah utang kepada dua kreditur BNBR itu akan dikonversi menjadi sebanyak 13.359.375.000 (13,35 miliar) saham Seri E atau 7,70% dari modal ditempatkan dan disetor BNBR setelah dilakukannya PMTHMETD.
Berdasarkan keterbukaan informasi, konversi utang menjadi saham dilakukan dengan cara penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Manajemen BNBR menjelaskan Europa dan SMIL selaku kreditur telah menyetujui perjanjian penyelesaian utang BNBR dengan menerima saham-saham baru setelah dilakukannya private placement.
Secara rinci, utang jangka panjang BNBR di Europa mencapai US$50 juta atau setara Rp770,8 miliar. Lalu, pos pinjaman jangka pendek BNBR kepada SMIL dengan jumlah tagihan sebesar Rp465,11 miliar.
Adapun, total utang BNBR di Eurofa dan SMIL yang akan dikonversi mencapai Rp855 miliar. Dengan harga konversi utang sebesar Rp64 per saham, maka kreditur akan memiliki saham biasa Seri E total sebesar 7,7% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah dilakukannya PMTHMETD.
Eurofa akan menggenggam 11,71 miliar (11.718.750.000) saham BNBR. Sementara, SMIL menggenggam 1,64 miliar (1.640.625.000) lembar saham BNBR.
Manajemen BNBR menjelaskan bahwa dengan dilakukannya transaksi konversi utang menjadi saham-saham baru melalui mekanisme PMTHMETD, perseroan dapat memperbaiki posisi keuangannya.
"Perseroan akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang berkurang, dan arus kas yang lebih kuat di masa yang akan datang," tulis Manajemen BNBR di keterbukaan informasi pada Selasa (22/10/2024).
Setelah rencana PMTHMETD, total liabilitas perseroan diproyeksikan akan menurun menjadi Rp3,62 triliun, dari posisi liabilitas per semester I/2024 sebesar Rp3,73 triliun.