Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mengantongi fasilitas kredit dari Bank BRI (BBRI) dengan plafon senilai Rp400 miliar.
Corporate Secretary Hartadinata Abadi Ong Deny menyampaikan pada 20 Januari 2025 perseroan telah menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan limit kredit senilai Rp400 miliar.
“Perjanjian kredit antara perseroan selaku debitur dengan BRI selaku kreditur dilaksanakan pada 20 Januri 2025 dengan limit kredit Rp400.000.000,” kata Ong dalam keterbukaan informasi, Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, fasilitas pinjaman tersebut bersifat Committed dan non-Revolving dengan jangka waktu 3 tahun.
“Penggunaan dana dari perjanjian ini akan digunakan oleh perseroan untuk pembiayaan capex, modal kerja perseroan dan/atau tujuan umum perusahaan,” tambah Ong Deny.
Dia menambahkan penarikan fasilitas pinjaman itu akan memperkuat modal kerja dan kemampuan likuiditas perseroan sehingga akan meningkatkan kinerja operasional dan finansial Perseroan.
Baca Juga
"Bahwa selain daripada informasi yang telah kami ungkapkan di atas, saat ini tidak terdapat kejadian, Informasi, atau fakta material lain yang tidak kami ungkapkan selain informasi tersebut di atas," pungkasnya.
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menggandeng PT Pegadaian sebagai perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha bullion untuk mengembangkan ekosistem emas di Indonesia.
Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi, menyampaikan pihaknya sangat antusias bekerja sama dengan PT Pegadaian dalam mendukung ekosistem emas.
“Langkah strategis ini akan memberikan dampak positif bagi industri emas nasional dan memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu pasar emas terbesar di dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (13/1/2025).
Saat ini, lanjutnya, HRTA memiliki visi besar dengan produk bullion EMASKU untuk menjadi pemain kunci yang penting di dalam ekosistem emas di Indonesia.
Lebih lanjut, kolaborasi antara Hartadinata Abadi dan PT Pegadaian mencerminkan komitmen kedua perusahaan dalam mendukung visi pemerintah Indonesia untuk memperkuat penghiliran industri emas di Indonesia. Dengan sinergi ini, imbuhnya, ekosistem emas diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis bullion.