Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat ke level 7.257,12 pada Rabu (22/1/2025). Saham berkapitalisasi jumbo seperti AMMN, TLKM, dan TPIA terpantau tancap gas.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik 1,05% atau 75,30 poin menuju 7.257,12 hingga akhir perdagangan. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 7.181,82 dan sempat bergerak ke posisi tertingginya 7.267,48.
Tercatat, sebanyak 270 saham menguat, 307 saham menurun, dan 231 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.649,95 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi jumbo, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melesat 5,52% menjadi Rp8.600 per saham. Adapun saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) meningkat 3,80% menuju Rp2.730, sedangkan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menguat 3,33% ke Rp6.975 per saham.
Saham berkapitalisasi besar yang menurun dipimpin oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dengan koreksi 1,95% ke level Rp13.825. Selanjutnya, ada saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang melemah 0,12% menjadi Rp20.375.
Adapun, saham top gainers pada perdagangan hari ini dipimpin oleh saham PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) dengan kenaikan 34,88% ke Rp232. Lalu, ada saham PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) yang tumbuh 24,27% ke Rp256.
Dari sisi sektoral, penguatan IHSG didorong oleh kenaikan indeks saham teknologi sebesar 2,54% menuju level 4.355,77, lalu indeks saham infrastruktur mengalami penguatan sebesar 2,16% dan indeks saham konsumer nonsiklikal menguat 1,53%.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG sempat ditutup menguat 0,95% ke level 7.250,05 pada perdagangan sesi pertama hari ini.
Dia menuturkan bahwa secara teknikal, pelebaran positive slope pada indikator MACD terus berlanjut dan indikator Stochastic RSI berada pada overbought area.
“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak fluktuatif dalam rentang level 7.200 sampai dengan 7.250 pada perdagangan perdagangan sesi kedua hari ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada sebelumnya juga menyampaikan bahwa secara teknikal, pattern candle IHSG membentuk double inverted hammer, masih di atas MA5 dan MA20.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.