Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Respons Pidato Trump, Bursa Eropa Ditutup Flat

Bursa Eropa berakhir datar pada perdagangan Senin (20/1/2025) menyusul respons pasar terhadap pidato perdana Donald Trump.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berakhir datar pada perdagangan Senin (20/1/2025) menyusul respons pasar terhadap pidato perdana Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx 600 ditutup menguat hanya 0,05% ke level 523,87. Sementara itu, indeks FTSE 100 ditutup naik 0,18%, DAX Jerman menguat 0,42%, dan CAC 40 Prancis naik 0,31%.

Melansir Reuters, indeks sempat melonjak hingga 2% menyusul ekspektasi bahwa Donald Trump tidak akan langsung menerapkan tarif terhadap mitra dagang utama AS. Namun indeks kembali datar setelah Trump berpidato.

Sebelumnya, seorang pejabat dari pemerintahan baru Trump mengonfirmasi bahwa presiden akan mengeluarkan memo perdagangan untuk mengevaluasi hubungan dagang dengan China, Kanada, dan Meksiko, bukan langsung memberlakukan tarif baru di hari pertama.

Langkah ini membuat dolar AS melemah 1%, sementara euro menguat 1,2%.

Analis senior City Index Fiona Cincotta mengatakan pendekatan yang lebih hati-hati dari Trump memberikan kelegaan bagi pasar.

“Ini adalah kabar baik setelah berbulan-bulan ketidakpastian mengenai seberapa agresif tarif akan diterapkan,” ujarnya seperti dikutip Reuters.

Namun, optimisme pasar dengan cepat memudar saat pelantikan resmi berlangsung. Kekhawatiran terhadap kebijakan proteksionis Trump yang dapat memicu inflasi di AS dan Eropa masih membayangi.

“Unsur ketidakpastian tetap ada,” tambah Cincotta.

Menteri Keuangan Jerman Joerg Kukies mengatakan pemerintahannya mengadopsi pendekatan wait and see menunggu sederet kebijakan AS di bawah Donald Trump. Jerman merupakan salah satu negara yang rentan terhadap tarif baru.

Sektor perbankan zona euromencatat kenaikan tertinggi di antara semua sektor, dengan lonjakan 1,2%, diikuti sektor sumber daya dasar yang juga naik 1,2%. Sebaliknya, sektor utilitas mengalami penurunan terbesar sebesar 1,1%.

Beberapa pergerakan saham yang menonjol termasuk Nemetschek yang melonjak 10,4% setelah pengembang perangkat lunak asal Jerman ini melaporkan laporan tahunannya.

Sebaliknya, Siemens Energy turun 3,4% setelah UBS menurunkan peringkat sahamnya menjadi “jual.”

Di tengah spekulasi, pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) Robert Holzmann memperingatkan bahwa bank sentral dapat merusak kredibilitasnya jika menurunkan suku bunga sementara inflasi meningkat lebih cepat dari perkiraan.

ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan berikutnya pada 30 Januari.

Sementara itu, perhatian pasar juga tertuju pada World Economic Forum (WEF) yang akan berlangsung di Davos, Swiss, minggu ini, di mana para pemimpin politik, bisnis, dan keuangan global akan berkumpul.

Bursa saham AS tutup memperingati Hari Martin Luther King Jr., yang menyebabkan volume perdagangan lebih rendah dari biasanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper