Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas naik tipis pada perdagangan Senin (20/1/2025), terdorong pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) karena respons pasar terhadap pidato perdana Donald Trump sebagai Presiden AS.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$2.709,09 per troy ounce di tengah volume perdagangan yang tipis karena pasar saham AS libur untuk memperingati Hari Martin Luther King Jr.
Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 0,7% di level US$ 2.730,20 setelah pejabat pemerintahan Trump mengatakan bahwa Presiden Trump akan mengeluarkan memo perdagangan pada hari pertamanya menjabat yang tidak memberlakukan tarif baru.
Sementara itu, indeks dolar AS ditutup melemah 1% sekaligus mencatat penurunan terbesar sejak Agustus 2024. Penurunan dolar ini juga membuat harga emas naik tipis
Selama beberapa pekan terakhir, selisih harga antara kontrak berjangka New York dan harga spot emas melonjak, seiring para pedagang mengantisipasi potensi tarif impor AS dan meningkatkan pengiriman emas ke gudang CME.
Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan kepemimpinan Trump akan membawa tingkat volatilitas pasar yang lebih tinggi. Di sisi lain, beberapa kebijakannya berpotensi mempertahankan inflasi tetap tinggi dalam waktu lama.
Baca Juga
“Kebijakan ini pada gilirannya mendukung permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas,” jelasnya seperti dikutip Reuters, Selasa (21/1/2025).
Namun, meski emas sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kebijakan tarif inflasi Trump juga dapat memaksa Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap tinggi, mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Trump sebelumnya mengisyaratkan bea masuk hingga 10% pada impor global, 60% pada produk China, serta bea masuk sebesar 25% untuk barang asal Kanada dan Meksiko.
"Sebagai aset keuangan, emas kemungkinan besar akan dikecualikan dari tarif umum. Oleh karena itu, kami menilai hanya ada kemungkinan 10% tarif efektif 10% pada emas akan diberlakukan dalam 12 bulan mendatang," demikian analisis Goldman Sachs.
Harga emas mencatat level tertinggi sejak 12 Desember 2024, pekan lalu, setelah data inflasi inti yang lebih rendah, pernyataan bernada dovish dari Gubernur The Fed Christopher Waller, serta laporan pengenalan tarif secara bertahap mendorong pasar untuk memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, naik dari ekspektasi sebelumnya hanya satu kali.