Bisnis.com, JAKARTA – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), emiten properti terafiliasi Sugianto Kusuma atau Aguan, telah menghabiskan dana penawaran umum senilai Rp2,29 triliun untuk penyertaan saham ke PT Industri Pameran Nusantara.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/1/2025), CBDK menghimpun dana initial public offering atau IPO Rp2,3 triliun. Namun, setelah dikurangi biaya emisi, perseroan meraih hasil bersih Rp2,29 triliun.
Seluruh dana penawaran umum kemudian digunakan perseroan untuk mengakuisisi PT Industri Pameran Nusantara (IPN) melalui penyertaan modal dalam bentuk ekuitas. Transaksi tersebut berlangsung pada 16 Januari 2025.
Di samping itu, transaksi juga mencakup penerbitan 135.035.675 saham seri B oleh IPN, setara dengan 99,99% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah peningkatan modal disetor perusahaan.
“Total nilai transaksi sebesar Rp2,29 triliun. Belum termasuk pajak sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” tulis prospektus CBDK.
IPN merupakan perusahaan yang fokus pada pengembangan bisnis meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE). Manajemen CBDK berharap penyertaan itu dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan kawasan Central Business District (CBD) PIK2, sekaligus meningkatkan nilai para pemegang saham.
Baca Juga
Sementara itu, dana dari penerbitan saham baru akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek gedung MICE bernama Nusantara International Convention and Exhibition (NICE), yang ditargetkan rampung pada September 2025.
“Pertimbangan mengapa perseroan melakukan penyertaan pada IPN dikarenakan pembangunan proyek MICE telah dilakukan oleh IPN,” kata manajemen CBDK.
Di sisi lain, transaksi ini melibatkan hubungan afiliasi antara perseroan dan IPN karena kedua entitas memiliki pemegang saham yang sama, yakni PT Agung Sedayu dan PT PT Tunas Mekar Jaya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Presiden Direktur Bangun Kosambi Sukses Steven Kusumo sebelumnya mengatakan bahwa tujuan utama IPO adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat guna mempercepat pengembangan kawasan CBD PIK2, khususnya proyek NICE.
“NICE dibangun di atas luas bidang tanah mencapai sekitar 19 hektare dan dirancang sebagai elemen strategis yang melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi dan pameran sekitar 120.000 m2. Proyek ini diharapkan dapat mulai beroperasi secara parsial pada September 2025,” kata Steven.
_______________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.