Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Pantauan Bursa, Saham Bangun Kosambi (CBDK) Lanjut Tancap Gas Pagi Ini

Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) lanjut menguat usai Bursa memasukkan emiten properti terafiliasi Aguan tersebut ke dalam daftar saham UMA.
Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) Steven Kusumo memberikan sambutan saat acara pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) Steven Kusumo memberikan sambutan saat acara pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (13/1/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) lanjut menguat 3,59% pada perdagangan pagi ini, Senin (20/1/2025), usai Bursa Efek Indonesia memasukkan emiten sektor properti afiliasi Aguan tersebut dalam daftar saham Unusual Market Activity (UMA) akibat pergerakan saham yang liar.

Mengutip data RTI, saham CBDK tercatat menguat 3,59% atau 375 poin ke level Rp10.825 per lembar pada perdagangan hari ini, hingga pukul 09.30 WIB. Adapun, kapitalisasi pasar CBDK hingga pagi ini terpantau naik ke posisi Rp51,12 triliun.

Dalam sepekan terakhir, saham CBDK telah melonjak 78,60% dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham CBDK telah melabung 113,79%.

Secara akumulasi, kinerja saham CBDK terpantau mengalami kenaikan yang signifikan. Dalam kurun waktu sepekan, CBDK telah melambung sebesar 78,60%. Sementara sepanjang tahun berjalan 2025, investor CBDK dimanjakan dengan kenaikan saham sebesar 113,79%.

Sebelumnya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono melalui pengumuman Peng-UMA-00018/BEI.WAS/01-2025 menyebut pihak Bursa memantau saham CBDK lantaran adanya kenaikan harga saham yang di luar kebiasaan. Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.

“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham CBDK yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Jumat (17/1/2025).

Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham CBDK. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen CBDK atas permintaan konfirmasi Bursa.

Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi CBDK. Kemudian diharapkan agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila CBDK belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham CBDK tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tambah Yulianto.

Sebagai infromasi, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi melantai di BEI pada Senin (13/1/2025). Perseroan merampungkan penawaran umum alias initial public offering (IPO) senilai Rp2,3 triliun. Dalam IPO, CBDK yang melepas 566.894.500 saham kepada publik dengan harga penawaran Rp4.060 per saham. 

Philmon Samuel Tanuri, Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM), selaku penjamin pelaksana emisi, menyebut rekam jejak Agung Sedayu Group dan Salim Group menjadi faktor utama tingginya minat investor di saham CBDK.

“Banyak sekali permintaan untuk saham CBDK dengan oversubscribed hingga 344 kali karena track record Agung Sedayu dan Salim Group yang bagus serta valuasi IPO yang menarik,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Kehadiran Agung Sedayu dan Salim Grup memang begitu kentara di dalam tubuh CBDK.

CBDK tercatat memiliki empat pengendali atau ultimate beneficial owner (UBO) yang menerima manfaat akhir dari aktivitas perseroan. Keempat orang itu adalah Susanto Kusumo, Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma, dan Hindarto Budiono.

Susanto Kusumo adalah adik dari Presiden Direktur Pantai Indah Kapuk Dua, sekaligus pemilik Agung Sedayu Group, yakni Sugianto Kusuma alias Aguan. Saat ini, Susanto turut menduduki posisi Presiden Komisaris PANI.

Sementara itu, Alexander Halim Kusuma dan Richard Halim Kusuma merupakan putra Aguan. Keduanya juga menduduki posisi strategis di PANI, dengan Alexander sebagai Wakil Presiden Direktur dan Richard merupakan Komisaris perseroan.

Adapun, sosok Steven Kusumo diketahui menduduki posisi CEO Agung Sedayu Group. Berdasarkan prospektus yang dirilis CBDK, Steven telah memimpin perusahaan tersebut sejak 2016 hingga saat ini.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper