Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Saham yang Berpeluang Kecipratan Cuan dari Pelantikan Donald Trump

Saham-saham di sektor infrastruktur, media, hingga properti diramal moncer tersengat sentimen pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS.
Erta Darwati,Ibad Durrohman
Erta Darwati & Ibad Durrohman - Bisnis.com
Senin, 20 Januari 2025 | 09:05
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatannya menuju level 7.222-7.323 pada perdagangan hari ini, Senin (20/1/2025), jelang dilantiknya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.

Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup menguat 0,66% ke level 7.154 pada perdagangan pekan lalu, Jumat (17/1/2025), yang masih didominasi volume pembelian. Pihaknya memperkirakan, penguatan IHSG ini merupakan bagian awal dari wave [c] dari wave B pada skenario hitam.

"Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji level 7.222-7.323," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Senin (20/1/2025).

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 6.931, 6.843, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.197, 7.341.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah BUMI, CMRY, MAPI dan SIDO.

Sebelumnya, Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS diramal akan memberi sengatan positif terhadap beberapa sektor saham.

Menurutnya, saham di sektor infrastruktur, media, dan properti bakal menguat saat pelantikan Trump.

"Saham di sektor-sektor tertentu seperti infrastruktur, media, dan properti bisa mendapatkan sentimen positif karena kebijakan Trump yang pro-bisnis. Namun, secara umum, pasar saham masih bisa mengalami volatilitas," katanya saat ditanyai Bisnis, Jumat (17/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa saham-saham di sektor infrastruktur, media, dan properti bisa menjadi menarik karena kebijakan Trump yang mendukung pembangunan dan investasi. Selain itu, menurutnya saham-saham blue-chip juga bisa menjadi pilihan apabila terjadi koreksi jangka pendek.

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan bahwa sentimen positif akan menyengat saham sektor minyak and gas.

"Mengenai pembatasan pendapatan energi di Rusia yang mana ini sebenarnya bisa positif bagi sektor energi apalagi pada sektor oil and gas,” jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya menyarankan agar investor memilih wait and see jelang pelantikan Donald Trump. Pasalnya, ada risiko investor asing keluar menjelang pelantikan Trump.

Dia menjelaskan bahwa pelaku pasar akan sangat menantikan pidato Trump mengenai kebijakan-kebijakannya ke depan baik dari sisi perang dagang serta insentif untuk AS.

"Apabila pidato Trump tidak begitu agresif, ini bisa menjadi sentimen positif bagi saham maupun obligasi," tambahnya.

Untuk diketahui, pelantikan Presiden AS ke-60 Donald Trump akan berlangsung di Gedung Kongres AS (US Capitol) pada Senin (20/1/2025). Upacara tersebut dijadwalkan pada pukul 12 siang waktu setempat.

Pelantikan Trump Jilid II tersebut disinyalir akan membuat sejumlah aset keuangan di Indonesia seperti saham, emas, dan obligasi terkena dampaknya. 

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper