Bisnis.com, JAKARTA — Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan memberi sengatan positif terhadap harga emas dan dolar AS.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan bahwa emas dan dolar AS akan tersengat positif lantaran dianggap sebagai aset yang lebih aman (safe haven).
"Emas cenderung mendapatkan sentimen positif, dan dolar AS juga bisa menguat karena investor mencari aset yang lebih aman, terutama jika ada ketidakpastian kebijakan ekonomi," katanya saat ditanyai Bisnis, Jumat (17/1/2025).
Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk saham-saham di sektor tertentu seperti infrastruktur, media, dan properti bisa mendapatkan sentimen positif karena kebijakan Trump yang pro-bisnis.
Menurutnya, saham-saham blue-chip bisa menjadi pilihan apabila terjadi koreksi jangka pendek. Namun, pasar saham masih bisa mengalami volatilitas.
Kemudian untuk obligasi, dia mengatakan bahwa mungkin akan mendapatkan sentimen negatif karena imbal hasil yang meningkat, mencerminkan risiko yang lebih tinggi.
Baca Juga
"Risiko utama adalah potensi penarikan dana oleh investor asing dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang bisa menyebabkan tekanan pada pasar saham dan obligasi," ujarnya.
Selanjutnya, dia memperkirakan bahwa selama kepemimpinan Trump sebagai Presiden AS nanti, emas akan terus menguat sebagai aset safe haven dan dolar AS berpotensi menguat karena investor mencari keamanan.
Sementara itu untuk saham, menurutnya bisa mengalami volatilitas, namun sektor-sektor tertentu seperti infrastruktur dan properti bisa mendapatkan keuntungan. Lalu untuk obligasi, meski imbal hasil obligasi mungkin meningkat, tetapi risikonya tinggi.
Untuk diketahui, pelantikan Presiden AS ke-60 Donald Trump akan berlangsung di Gedung Kongres AS (US Capitol) pada Senin (20/1/2025). Upacara tersebut dijadwalkan pada pukul 12 siang waktu setempat.
Pelantikan Trump Jilid II tersebut disinyalir akan membuat sejumlah aset keuangan di Indonesia, seperti saham, emas, obligasi terkena dampaknya.
Adapun posisi rupiah saat ini terhadap dolar AS berada di level Rp16.380. Di sisi lain, harga emas antam melanjutkan tren kenaikan ke Rp1,59 juta per gram.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,66% ke level 7.154,66 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/1/2025). Lalu, aset pendapatan tetap, pasar surat utang menunjukkan pelemahan karena imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun mencapai 7,25%.