Bisnis.com, JAKARTA — Aliran dana asing mulai masuk ke pasar saham Indonesia pada awal perdagangan 2025 setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya. Adapun, deretan saham bank jumbo menjadi paling diburu asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Indonesia mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing sebesar Rp593,59 miliar. Sebelumnya, pasar saham Indonesia pada awal tahun ini diwarnai aksi jual asing.
Pada perdagangan sehari sebelumnya misalnya atau Selasa (14/1/2025), tercatat nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp633,22 miliar di pasar saham. Pekan lalu, dari 6 Januari 2025 sampai 10 Januari 2025, pasar saham Indonesia juga mencatatkan net sell asing sebesar Rp2,11 triliun.
Seiring dengan mengalirnya dana asing ke pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) pun mengalami penguatan 1,77% atau 122,89 poin ke level 7.079,52.
Raupan dana asing ke pasar saham Indonesia kemarin terjadi seiring dengan keputusan BI yang memangkas suku bunga acuannya atau BI rate. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 14—15 Januari 2025, BI memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan 25 basis poin setelah sebelumnya berada di level 6%, menjadi 5,75%.
Adapun, pada perdagangan kemarin, terdapat sejumlah saham yang paling banyak diborong asing atau mencatatkan net buy asing terbesar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) misalnya menjadi saham paling banyak diborong asing dengan catatan net buy asing sebesar Rp429,13 miliar pada perdagangan kemarin.
Baca Juga
Bank jumbo lainnya yakni PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) juga mencatatkan net buy asing tinggi yakni Rp157,07 miliar. Lalu, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) mencatatkan net buy asing sebesar Rp54,78 miliar.
Selain itu, ada PT Astra Internasional Tbk. (ASII) dengan catatan net buy asing Rp46,43 miliar. Kemudian, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mencatatkan net buy asing sebesar Rp33,46 miliar.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menilai dalam beberapa pekan ke belakang, atau pada dua pekan awal 2025 memang terjadi penjualan investor asing melandai. Namun, apabila melihat data seasonality dalam 10 tahun terakhir, IHSG cenderung bergerak positif pada periode Januari. Alhasil, ada potensi aliran dana asing masuk.
Selain keputusan BI rate, dividen emiten terutama emiten bank jumbo biasanya akan dibagikan pada Maret yang saat ini memberikan yield menarik. Momentum tersebut mampu menarik investor asing untuk masuk kembali ke IHSG.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.