Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Jenama Baru Usai Akhiri Lisensi Ace Hardware, Saham ACES Jeblok

Saham ACES terpantau anjlok 3,79% ytd menjadi Rp760 pada Jumat (3/1/2025) sejak berganti nama menjadi AZKO pada awal tahun ini.
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai AZKO di Jakarta, Kamis (2/1/2025). PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) telah melepas lisensi Ace Hardware di Indonesia dan mengenalkan jenama baru bernama AZKO menggantikan Ace Hardware per 1 Januari 2025. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai AZKO di Jakarta, Kamis (2/1/2025). PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) telah melepas lisensi Ace Hardware di Indonesia dan mengenalkan jenama baru bernama AZKO menggantikan Ace Hardware per 1 Januari 2025. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten peritel PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) mengenalkan jenama baru AZKO menggantikan Ace Hardware setelah lisensinya berakhir pada akhir 2024. Seiring dengan langkah rebranding itu, harga saham ACES jeblok pada perdagangan perdana tahun ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham ACES ditutup melemah 4,43% ke level Rp755 per lembar pada perdagangan perdana tahun ini, Kamis (2/12/2025). 

Namun, pagi ini saham ACES terpantau mulai naik lagi dengan penguatan 0,66% menjadi Rp760 pada pukul 10.03 WIB, Jumat (3/1/2025).

Sementara, pada tahun lalu, kinerja saham ACES moncer. Harga saham ACES menguat 14,97% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) ditutup di level Rp790 per lembar pada perdagangan terakhir 2024, Senin (30/12/2024). 

Kinerja lesu saham ACES pada perdagangan perdana tahun ini terjadi saat rebranding dijalankan perseroan. ACES mengenalkan jenama baru AZKO tepat pada 1 Januari 2025 saat lisensi Ace Hardware berakhir. Toko yang sebelumnya bernama Ace Hardware sebanyak 254 toko di 75 kota di Indonesia itu pun berganti nama menjadi AZKO.

“Untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri ini, kami menghadirkan AZKO, merek usaha yang menandai babak baru perusahaan untuk terus beradaptasi dan relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia," kata Direktur Aspirasi Hidup Indonesia Gregory S. Widjaja dalam keterangan tertulis pada Kamis (2/1/2024).

Sebelumnya, ACES telah menjalankan perjanjian lisensi dengan ACE Hardware International Holdings sejak 1996. Perjanjian lisensi dalam kurun waktu 15 tahun itu kemudian diperpanjang.

Dalam perjalanannya, pada 19 Januari 2010, perusahaan kembali memperpanjang jangka waktu lisensi sampai dengan 31 Desember 2024 alias akhir tahun lalu. ACES kemudian tidak lagi melanjutkan perjanjian lisensi dengan Ace Hardware dan akan berhenti memakai merek Ace Hardware lagi pada tahun ini.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan upaya rebranding dan diversifikasi sebenarnya berpotensi diapresiasi investor. Namun, saat ini saham ACES membentuk koreksi minor.

"Selain itu, volume perdagangan saham ACES mulai meningkat," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/1/2025).

Nafan merekomendasikan accumulative buy untuk ACES dengan target harga terdekat mencapai Rp815 per lembar.

Sebelumnya, Tim Riset Samuel Sekuritas menilai saham ACES masih prospektif di tengah rebranding yang dijalankan. ACES memiliki keunggulan dari sisi fundamental kinerja penjualan yang positif. Penjualan atau same store sales growth (SSSG) ACES telah tumbuh 6% sampai November 2024. 

Berdasarkan Laporan Keuangan, ACES juga telah membukukan laba bersih sebesar Rp574,22 miliar per kuartal III/2024, tumbuh 18,19% secara tahunan (year on year/yoy). Kenaikan laba ACES ditopang oleh penjualan yang naik 13,57% yoy menjadi Rp6,11 triliun per kuartal III/2024.

"Kinerja positif di seluruh wilayah ACES didukung oleh permintaan yang kuat untuk peralatan rumah tangga, barang-barang listrik, dan lainnya menjelang perayaan akhir tahun," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas pada beberapa waktu lalu.

Samuel Sekuritas pun merekomendasikan buy untuk ACES dengan target harga mencapai Rp1.045 per lembar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper