Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan perdana 2025. Saham PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. (PSDN) menjadi top gainers.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 1,18% atau 83,3 poin ke level 7.163,2 pada Kamis (2/1/2025). IHSG dibuka di level 7.092,43 pada perdagangan hari ini dan bermanuver pada rentang terendah 7.088,32 dan mencatatkan level tertinggi harian saat penutupan perdagangan.
Di tengah penguatan IHSG, saham PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. (PSDN) tancap gas menjadi top gainers dengan kenaikan 34,67% ke level Rp101 per saham.
Selanjutnya, saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) melesat 25,86% ke posisi Rp73 dan saham PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) naik tajam 24,69% ke level Rp1.010 per saham pada hari ini.
Di belakang tiga saham tersebut, saham PT Indo Straits Tbk. (PTIS) juga masuk jajaran saham paling moncer pada Senin (2/1/2025) dengan kenaikan 24,35% ke posisi Rp286. Selain itu, saham PT Sekar Bumi Tbk. (SKBM) naik 18,94% ke level Rp540.
Berikutnya, saham KREN naik 16,67% ke level Rp7, saham BRMS naik 15,03% ke level Rp398, saham PPRE naik 14,55% ke level Rp63, saham HADE naik 14,29% ke level Rp8, dan saham ITMA terapresiasi 13,19% ke posisi Rp815 per saham.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan berharap kinerja pasar saham akan lanjut menghijau seperti saat pembukaan perdagangan BEI 2025 pada hari ini.
“Selamat kepada seluruh pelaku bursa efek Indonesia, semoga pada 2025 akan kontinu hijau seperti ini sampai akhir tahun nanti. Kita jaga bersama-sama,” ujarnya dalam sambutan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Menkeu menegaskan pentingnya tanggung jawab seluruh pihak untuk memastikan saham, yang diperjualbelikan di BEI berasal dari perusahaan berfundamental kuat dan dikelola secara baik.
Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan ketika masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan mulai berinvestasi di pasar saham. Pesan ini ditujukan langsung kepada Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
“Jika masyarakat mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman, kita juga bertanggung jawab Pak Mahendra agar saham-saham yang diperjualbelikan adalah saham yang sehat,” ujar Sri Mulyani.
Dia menambahkan bahwa saham-saham yang diperjualbelikan juga harus berasal dari perusahaan dengan tata kelola yang baik dan fundamental kuat. Tanggung jawab itu penting dilakukan agar masyarakat tidak merasa dirugikan.
Pada saat yang sama, Mahendra menyebut pembukaan perdagangan pasar saham menjadi sarana yang tepat untuk mendengarkan arahan presiden melalui menkeu khususnya terkait dengan sektor jasa keuangan, termasuk industri pasar modal. Diharapkan, industri tersebut dapat berperan lebih aktif mendukung berbagai program strategis pemerintah dan target pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kondisi ketidakpastian dunia sesungguhnya dapat menjadi peluang besar pasar modal indonesia menunjukkan resiliensinya yang tinggi sebagai cerminan perekonomian nasional dan kinerja perusahaan-perusahaan tercatat di Indonesia,” paparnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.