Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten membagikan dividen interim ke pemegang sahamnya di awal tahun 2025 seperti ADRO, BBRI hingga BYAN. Lalu, dengan pembagian dividen ini, apakah rotasi sektor saham menjadi menarik?
Senior Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan selain dividen, aksi korporasi seperti pelaksanaan buyback atau pembelian kembali saham dapat meningkatkan gairah di pasar modal pada awal tahun ini.
"Selain itu, terlepas dari The Fed yang menerapkan kebijakan kurang agresif, BI memiliki ruang yang cukup lebar untuk menerapkan kebijakan pro-growth, untuk menurunkan suku bunga acuan," tutur Nafan, Jumat (27/12/2024).
Nafan melanjutkan katalis dividen di awal tahun depan juga akan mempengaruhi sikap maupun kebijakan para investor untuk mempertimbangkan akumulasi pembelian saham dari hasil dividen.
Di sisi lain, Nafan menuturkan rotasi sektor saham juga bisa dilakukan investor ketika telah mendapatkan dividen. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang bisa dipertimbangkan investor saat akan melakukan rotasi saham.
Pertimbangan tersebut seperti aksi korporasi emiten tersebut, kinerja laporan keuangan emiten ke depannya, prospek emiten, serta good corporate governance dari emiten itu sendiri.
Baca Juga
Adapun saat ini Nafan memandang sejumlah sektor yang dapat dipertimbangkan investor untuk melakukan rotasi saham saat ini adalah sektor finansial, infrastruktur, healthcare, energi, cyclicals, dan transportasi.
Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah emiten akan membagikan dividen mereka pada awal Januari 2025. Emiten tersebut seperti PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Resources Alam Indonesia Tbk. (KKGI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO), dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM).
Adapun total nilai dividen terbesar dibagikan oleh BBRI dengan nilai sebesar-besarnya Rp20,46 triliun. BBRI akan membagikan dividen sebesar Rp135 per saham ke pemegang sahamnya, yang akan dibayarkan pada 15 Januari mendatang.
Sementara itu, emiten afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir, ADRO akan membagikan dividen interim sebesar US$200 juta. Dividen ADRO tercatat akan mengalami cum date pada 27 Desember 2024. Adapun, pembayaran dividen ADRO akan diterima investor pada 15 Januari 2025.
Kemudian emiten milik konglomerat Low Tuck Kwong, BYAN juga akan menebar dividennya pada awal tahun depan. BYAN akan membagikan dividen sebesar US$300 juta, atau setara US$0,009 per saham. Cum dividen BYAN telah jatuh pada 17 Desember 2024. Dividen BYAN akan mengalir ke kantong investor pada 8 Januari 2025.
Selanjutnya adalah dividen dari perusahaan tambang, KKGI. KKGI akan menebar dividen interim senilai Rp15 per saham. Tanggal cum dividen KKGI adalah pada 30 Desember 2024, dengan tanggal pembayaran dividen akan dilakukan pada 17 Januari 2025.
KKGI menyampaikan data keuangan 30 September 2024 mendasari pembagian dividen perseroan, dengan laba bersih US$37,9 juta, dan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar US$191,6 juta.
Emiten lain yang juga akan menebar dividen adalah IPCM dengan total nilai dividen sebesar Rp20,05 miliar atau setara Rp3,8 per saham. IPCM akan membagikan dividennya pada 10 Januari 2025.
Tak ketinggalan, ACRO juga akan menebar dividen sebesar Rp7,5 miliar ke pemegang sahamnya. Dividen ini akan dibagikan perusahaan produsen hook and loop fastener tersebut pada 23 Januari 2025.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.