Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) bakal menggelar RUPSLB dengan agenda perubahan susunan direksi dan persetujuan atas rencana penjualan bisnis es krim kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia.
Corporate Secretary Unilever Indonesia Padwestiana Kristanti mengatakan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan berlangsung di Jakarta pada 14 Januari 2025 dengan membahas tiga agenda utama.
Agenda pertama terkait perubahan susunan direksi Unilever. Rapat bakal membahas pengangkatan direktur baru seiring dengan mundurnya tiga direksi perseroan, yaitu Hernie Raharja, Ainul Yaqin, dan Vivek Agarwal.
“Usulan pengangkatan Bapak Alejandro Meinardo Santos Concha, Ibu Vandana Suri, dan Bapak Neeraj Lal masing-masing sebagai direktur perseroan yang baru,” ujar Kristanti dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (24/12/2024).
Mata acara kedua menyangkut usulan perubahan remunerasi untuk anggota dewan direksi perseroan terkait dengan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2025.
Agenda ketiga adalah pembahasan soal penjualan bisnis es krim. Kristanti menuturkan rapat akan meminta persetujuan pemegang saham atas rencana penjualan bisnis es krim UNVR kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia.
Baca Juga
Unilever Indonesia diketahui telah menandatangani perjanjian pengalihan bisnis es krim dengan PT Magnum Ice Cream Indonesia pada 22 November 2024.
Nilai transaksi dari perjanjian itu mencapai Rp7 triliun, mencakup aset tetap dengan nilai pasar Rp2,55 triliun, serta nilai buku bersih dan persediaan hingga akhir September 2024 masing-masing Rp1,99 triliun dan Rp172,79 miliar.
Kristanti menyatakan hal itu dikategorikan sebagai transaksi material lantaran nilai mencapai 204% dari ekuitas UNVR per kuartal III/2024. Untuk itu, sesuai POJK 17/2020, perseroan memerlukan persetujuan pemegang saham.
“Nilai transaksi merupakan 204% dari ekuitas perseroan sebesar Rp3.436.080.000 [Rp3,43 triliun] berdasarkan laporan keuangan pada 30 September 2024,” ucapnya.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.