Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat ditutup melemah 4,65% pada level 6.983,86 pada periode 16-20 Desember 2024. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) turun 39,36%.
P.H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami perubahan 4,65% pada posisi 6.983,86 dari 7.324,78 pada pekan sebelumnya.
"Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan 3,28% menjadi Rp12.191 triliun, dari Rp12.604 triliun pada sepekan sebelumnya," ucap Aulia, Jumat (20/12/2024).
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami penurunan 12,71% menjadi 1,08 juta kali transaksi, dari 1,24 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 39,36% menjadi Rp12,25 triliun dari Rp20,19 triliun pada penutupan pekan lalu.
Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa pada pekan ini mengalami penurunan sebesar 17,71% menjadi 19,19 miliar saham dari 23,32 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
Baca Juga
Adapun investor asing pada Jumat (21/12/2024) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp417,99 triliun dan sepanjang 2024 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp15,84 triliun.
Pada pekan ini, Bursa juga menuturkan PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) mulai mencatatkan saham perdananya di Papan Utama BEI. MDIY merupakan perusahaan ke-41 yang tercatat di BEI pada tahun 2024.
MDIY bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan subindustri Ritel Barang Rumah Tangga.
Selain itu, Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Petrosea Tbk. (PTRO) dicatatkan di BEI pada Senin (16/12/2024).
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi dan sukuk ini masing–masing adalah idA+ (Single A Plus) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Wali Amanat dari emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBNI).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.