Bisnis.com, JAKARTA — PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dijadwalkan membagi dividen interim kepada para investor sebesar Rp506,15 miliar pada hari ini, Jumat (20/12/2024). Prajogo Pangestu, salah satu orang terkaya di Indonesia, turut meraup cuan dari dividen emiten sektor energi baru terbarukan (EBT) tersebut.
Dividen interim BREN akan dibagikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, atau pemegang saham pada subrekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 13 Desember 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dividen BREN telah mengalami cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Desember 2024. Selanjutnya, tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 12 Desembar 2024.
Sementara itu, cum dividen untuk pasar tunai adalah pada 13 Desember 2024, dengan tanggal ex dividen di pasar tunai pada 16 Desember 2024. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 13 Desember 2024. Sementara tanggal pembayaran dividen akan dilakukan BREN pada hari ini, Jumat 20 Desember 2024.
Sebelumnya, manajemen BREN memutuskan untuk membagikan dividen interim dari kinerja keuangan per September 2024 senilai Rp506,15 miliar atau setara Rp3,78334 per saham.
“Perseroan akan membagikan dividen interim sebesar Rp506.158.757.575 [Rp506,15 miliar] atau Rp3,78334 per saham,” tulis pengumuman BREN, Selasa (3/12/2024).
Baca Juga
Dengan pembagian dividen ini, Prajogo Pangestu yang juga merupakan pemegang saham pengendali tidak langsung dan menggenggam kepemilikan saham atas nama pribadi sebesar 130,88 juta lembar (per 9 Desember 2024) akan mendapat guyuran dividen senilai Rp495,20 juta.
Adapun, pemegang saham institusi atas BREN hingga 31 Oktober 2024 adalah, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) sebanyak 86.514.146.666 (64,66%), Green Era Energy Pte Ltd (GE) 31.577.660.000 (23,6%), Jupiter Tiger Holdings 5.268.549.467 (3,938%), dan Prime Hill Funds 5.030.578.667 (3,76%).
Dengan demikian, BRPT berpotensi mengantongi dividen interim BREN senilai Rp327,31 miliar dan GE senilai Rp119,46 miliar. Sementara itu, potensi dividen interim yang dialirkan BREN kepada Jupiter Tiger senilai Rp19,93 miliar dan Prime Hill Rp19,03 miliar.
Sebagai infromasi, BREN tercatat membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$86,06 juta per kuartal III/2024. Jumlah ini naik 1,88% dari tahun lalu yang meraih laba US$84,47 juta.
Meski demikian, kinerja pendapatan BREN mengalami penurunan 0,89% year on year (YoY) dari US$445,27 juta menjadi Rp441,29 juta sepanjang Januari-September 2024.
Realisasi pendapatan itu disumbang dari penjualan listrik US$202,96 juta, penjualan uap US$91,38 juta, biaya manajemen US$37.000, penjualan karbon kredit US$1.000, pendapatan sewa operasi US$117,18 juta, dan sewa pembiayaan US$29,72 juta.
Manajemen BREN mengatakan turunnya kinerja pendapatan disebabkan oleh penurunan produksi dari bisnis geotermal akibat gangguan di unit 2 Darajat.
“Di sisi positifnya, kami berhasil menyelesaikan masalah ini pada awal September 2024, dan operasional telah kembali normal sejak saat itu,” tulis manajemen Barito Renewables melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.