Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah, Saham TLKM, MAPI & AKRA Anjlok

Indeks Bisnis-27 melemah di tengah penurunan IHSG sebesar 1,19% ke posisi 7.237,48 hari ini, Senin (16/12/2024).
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Indeks Bisnis-27 dibuka melemah seiring dengan penurunan IHSG pagi ini, Senin (16/12/2024). /  JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Indeks Bisnis-27 dibuka melemah seiring dengan penurunan IHSG pagi ini, Senin (16/12/2024). / JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (16/12/2024). Terpantau saham TLKM, MAPI, dan AKRA anjlok pagi ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka turun 1,19% atau 6,44 poin ke level 536,33. Tercatat, hanya 1 saham menguat, 24 saham terkoreksi, dan 2 stagnan.

Saham yang membukukan kenaikan hanya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan pertumbuhan sebesar 0,24% menjadi Rp4.180 per saham. 

Sementara itu, saham dengan penurunan terbesar dipimpin oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang melemah 2,87% menjadi Rp2.710. Adapun saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menurun 2,77% menuju level Rp1.405. 

Saham berikutnya yang menurun adalah PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) dengan pelemahan sebesar 2,66% menjadi Rp1.280. Lalu, ada saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan penurunan mencapai 2,25% ke level Rp870 per saham. 

Di sisi lain, indeks komposit atau IHSG turut dibuka melemah sebesar 1,19% atau 87,31 poin ke posisi 7.237,48 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 7.304,22 dan sempat bergerak ke 7.320,80.

Tercatat, sebanyak 126 saham menguat, 347 saham menurun, dan 473 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.445 triliun.

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dan mengalami pada perdagangan hari ini. Menurutnya, level support akan berada di posisi 7.260 dan resistance 7.390 didorong oleh pelemahan nilai tukar dan koreksi mayoritas harga komoditas. 

“Sementara, pasar akan mencermati rilis neraca dagang Indonesia yang diperkirakan akan surplus US$2,21 miliar pada November 2024, turun dari US$2,47 miliar pada Oktober 2024,” ujar Reza dalam publikasi riset harian. 

Dia menuturkan bahwa secara teknikal, IHSG melanjutkan pelemahan setelah gagal breakout dari area resistance 7460, sementara indicator stochastic masih membentuk death cross yang menunjukan potensi tekanan jual pada IHSG. 

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan bahwa IHSG diperkirakan rawan melemah pada perdagangan hari ini. 

Pasalnya, kata Valdy, IHSG melemah sebesar 0,94% ke level 7.324,78 pada perdagangan Jumat (13/12/2024). Secara teknikal, IHSG breaklow MA200 di kisaran level 7.332 seiring penyempitan positive slope pada MACD.

“Sehingga, IHSG masih rawan melanjutkan pelemahan menuju level support 7.250 pada perdagangan hari ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian.

Menurutnya, depresiasi nilai tukar rupiah menjadi pemicu pelemahan indeks komposit pada pekan lalu. sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,44% menjadi Rp15.990 per dolar AS. 

Rupiah juga sempat menyentuh Rp16.000. Hal ini diakibatkan European Central Bank (ECB) dan Bank Sentral Swiss yang memangkas suku bunga acuannya pada pekan ini, sehingga memicu capital inflow ke AS serta membuat penguatan dolar AS.

“Pelemahan lanjutan rupiah menimbulkan kekhawatiran investor terhadap keputusan RDG Bank Indonesia [BI] pada pekan depan [18/12],” kata Valdy.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper