Bisnis.com, JAKARTA – Emiten peritel PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) telah resmi mengganti namanya menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk. Perseroan pun akan fokus pada segmen bisnis ritel produk kecantikan serta kesehatan lewat Guardian dan produk rumah tangga lewat IKEA.
Presiden Direktur DFI Retail Nusantara Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan penggantian nama dilakukan karena HERO sudah melakukan divestasi segmen bisnis Hero Supermarket ke PT Hero Ritel Nusantara (HRN). "Sehingga kami pakai nama DFI Retail Nusantara. Karena nusantara itu kami lokal, beroperasi di sini [Indonesia], DFI itu nama grup kami," katanya setelah acara public expose pada Rabu (4/12/2024).
Sebagaimana diketahui, pada 2021, HERO memutuskan untuk menutup bidang usaha Giant yang terdiri dari toko hipermarket dan supermarket. Berakhirnya operasional Giant disusul dengan pelepasan segmen bisnis Hero Supermarket ke pihak afiliasi yakni HRN pada Juni 2024.
Berdasarkan catatan dalam laporan keuangan perusahaan, HERO juga setuju untuk menyewakan beberapa toko, pusat distribusi, dan ruang kantor kepada HRN, serta menyediakan beberapa layanan transisi termasuk akuntansi dan keuangan, pengadaan, pajak, dan layanan teknologi informasi ke HRN. Adapun nilai untuk transaksi ini adalah Rp135 miliar dan tidak termasuk pajak yang berlaku.
Adapun, berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) HERO hari ini, Rabu (4/12/2024), perseroan mengumumkan langkah yang akan ditempuh ke depan setelah mengganti nama. Perseroan akan memfokuskan pada segmen bisnis Guardian dan IKEA.
Guardian terus memperluas jaringan toko hingga mencapai lebih dari 340 toko di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk di Bali, Jawa, Kalimantan, Lombok, dan Sumatra.
Baca Juga
Sementara IKEA terus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian lokal dengan memperluas kemitraan dengan produsen Indonesia dan mendukung wirausaha sosial melalui kerja sama dengan Instellar.
“DFI Nusantara juga akan terus fokus pada peningkatan produktivitas penjualan dan penerapan pengendalian biaya, serta mempermudah akses bagi keluarga dan masyarakat Indonesia" ujar Wahyu.
HERO telah membukukan lonjakan laba berjalan hingga 846,57% di sepanjang sembilan bulan pertama 2024. Per September 2024, total laba yang dikantongi HERO mencapai Rp183,64 miliar, melesat dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp19,41 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pelepasan lini usaha supermarket Hero yang telah terealisasi pada Juni 2024. Secara rinci, laba usaha dari divestasi usaha selama Januari-September 2024 mencapai Rp159,60 miliar.
Meski nilai divestasi berkurang daripada tahun sebelumnya yang mencapai Rp280,27 miliar, emiten berkode saham HERO ini berhasil membalik performa operasi yang dilanjutkan dari rugi Rp297,87 miliar menjadi untung Rp24,03 miliar.
Pendapatan bersih HERO selama sembilan bulan pertama 2024 tercatat naik 2,67% secara tahunan dari Rp3,29 triliun menjadi Rp3,38 triliun.