Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menargetkan pertumbuhan laba 15% hingga akhir 2024. Sejumlah strategi terus digulirkan pada bulan terakhir tahun ini.
Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk. Hari Nugroho mengatakan bahwa Kalbe Farma menargetkan pencapaian laba bersih sebesar 13%-15% hingga akhir 2024.
"Target pertumbuhan pendapatan hingga akhir tahun adalah 6%-7%, sedangkan target kenaikan laba bersih per saham adalah 13%-15%," katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/12/2024).
Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, Kalbe Farma menerapkan strategi dengan mempertahankan penjualan melalui seluruh lini bisnis, yaitu obat resep, produk konsumen, produk nutrisi, serta distribusi dan logistik.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa memasuki musim hujan saat ini, terdapat beberapa produk Kalbe Farma yang berpotensi mengalami kenaikan volume penjualan.
"Kami tidak menargetkan secara khusus [penjualan di musim hujan] tetapi ada beberapa produk kami yang relevan, misalnya untuk batuk, pilek, atau produk herbal seperti BEJO," tambahnya.
Seperti diketahui, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatat kenaikan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,37 triliun hingga kuartal III/2024.
Jumlah tersebut mencapai kenaikan signifikan sebesar 15,2% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp2,06 triliun hingga kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, penjualan bersih KLBF meningkat 7,4% menjadi Rp24,23 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp22,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady mengatakan bahwa dalam 9 bulan, berbagai inisiatif strategis perusahaan berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan.
Penjualan bersih Kalbe Farma ditopang oleh dari segmen obat resep yang meningkat 10,4% menjadi Rp6,25 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp5,64 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu juga ditopang oleh segmen produk kesehatan yang meningkat sebesar 4,0% YoY menjadi Rp2,74 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp2,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kemudian, juga ditopang oleh segmen nutrisi yang meningkat 2,8% sebesar Rp6 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp5,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, segmen distribusi dan logistik yang meningkat 12,6% dengan kontribusi Rp7,86 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp6,98 triliun pada periode yang sama tahun lalu.