Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan SBN ritel syariah ST013 sudah terjual sekitar Rp15 triliun dalam 25 hari penawaran hingga Senin (2/12/2024), atau H-2 jelang penutupan.
Sebagaimana diketahui, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) RI meluncurkan ST013 dalam dua seri, yaitu ST013T2 tenor 2 tahun dengan kupon 6,4% dan ST013T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,5% per tahun.
Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Senin (2/12/2024) pukul 16.30 WIB, terpantau investor telah memborong ST013 sebanyak Rp15 triliun dari kedua seri tersebut.
Adapun secara rinci, ST013T2 telah terjual sekitar Rp11,38 triliun atau 95,6% dari kuota penawaran sebesar Rp12 triliun. Alhasil, kuota pembelian ST013T2 masih tersisa Rp614,9 miliar atau 4,4%.
Berikutnya, ST013T4 telah terjual sekitar Rp3,68 triliun atau 93% dari kuota awal sebesar Rp4 triliun. Artinya, kuota pembelian ST013T4 masih tersisa 7% atau senilai Rp315 miliar.
Adapun, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ST013T2 tenor 2 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan ST013T4 dengan tenor 4 tahun.
Baca Juga
Untuk diketahui, sebelumnya kuota nasional pada awal pembukaan masa penawaran 8 November 2024 sebesar Rp10 triliun untuk ST013T2 dan Rp4 triliun untuk ST013T4. Seiring minat investor yang tinggi, ada penambahan Rp2 triliun menjadi Rp12 triliun untuk ST013T2.
Direktur Pembiayaan Syariah (DJPPR) Kementerian Keuangan Tony Prianto sebelumnya mengatakan bahwa ada kemungkinan pemerintah menambah kuota, mempertimbangkan minat masyarakat dan kebutuhan pembiayaan negara.
Periode penawaran SBN ritel syariah ST013 dimulai pada 8 November-4 Desember 2024. Selama 27 hari masa penawaran, tersisa tinggal 2 hari lagi.
ST013T2 akan jatuh tempo pada 10 November 2026, sedangkan ST013T4 jatuh tempo pada 10 November 2028.
Minimal pemesanan dari kedua seri sebesar Rp1 juta, sedangkan maksimum pemesanan ST013T2 sebesar Rp5 miliar, sedangkan ST013T4 senilai Rp10 miliar.
Sebagai informasi, tanggal setelmen ST013 akan jatuh pada 11 Desember 2024, sedangkan tanggal pembayaran imbalan pertama dilaksanakan pada 10 Januari 2025, dan pada tanggal 10 setiap bulannya.
ST013 bersifat tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan (non-tradable) kepemilikan tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.
Kupon ST013 bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor), artinya imbal hasil ST013 bisa naik saat suku bunga BI naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal (floor).
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di Sukuk Tabungan Seri ST013T2 dan Seri ST013T4 dapat mengakses informasi pada situs www.djppr.kemenkeu.go.id/sukuktabungan dan www.kemenkeu.go.id/sukuktabungan.
Sebanyak 29 mitra distribusi telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).