Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengalami kenaikan signifikan hingga 12% setelah menyentuh auto reject bawah (ARB) selama dua hari beruntun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ADRO naik hingga 12,5%, ke level Rp2.340 per saham pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin (2/12/2024). Saham ADRO naik hingga 260 poin, dari harga sebelumnya pada level Rp2.080 per saham.
Peningkatan harga saham ini turut membuat kapitalisasi pasar atau market capitalization ADRO naik menjadi Rp71,98 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp63,9 triliun.
Dengan peningkatan ini, saham ADRO tercatat telah masih melemah 40,46% selama satu bulan, dan melemah 35,18% selama tiga bulan terakhir.
Sebagaimana diketahui, saham ADRO ambrol usai melewati masa cum date dividen pada 26 November 2024. ADRO akan membagikan dividen dengan nilai sebesar-besarnya US$2,6 miliar atau sekitar Rp41,77 triliun.
ADRO tercatat telah menentukan kurs untuk dividennya, yaitu sebesar Rp15.888 per dolar AS. Dengan demikian, investor akan mendapatkan dividen senilai Rp1.358,18 per saham.
Baca Juga
ADRO menjadwalkan cum date dividen untuk pasar reguler dan negosiasi pada 26 November 2024, dengan ex dividen pada 28 November 2024.
Untuk pasar tunai, ADRO menjadwalkan cum date pada 29 November 2024, dengan ex date pada 2 Desember 2024.
Adapun ADRO akan membagikan dividen ke pemegang sahamnya pada 6 Desember 2024, atau sehari setelah anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) melantai di Bursa.
Di sisi lain, sebanyak 12 analis memberikan rekomendasi beli, 14 analis menyematkan peringkat hold, dan 2 analis menyarankan jual untuk saham ADRO.
Analis Macquarie Dony Setiady menyematkan peringkat underperform terhadap ADRO dengan target harga Rp2.000 per saham.
Sementara itu, analis BNI Sekuritas Aurelia Amanda menyarankan hold ADRO dengan target harga Rp2.750. Peringkat yang sama diberikan analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan CGS Internasional dengan target harga masing-masing Rp3.650 dan Rp3.800 per saham.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.